Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sisi Positif Ketika Milenial Tak Mau Jadi Pekerja Kantoran

19 Desember 2018   10:49 Diperbarui: 19 Desember 2018   18:12 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: topsimages.com

Trend sudah berubah. Milenial sekarang sudah tak mau lagi menjadi pekerja kantoran, itu fakta yang tak bisa ditepis. Hal yang seharusnya kita tangkap sebagai peluang juga bagaimana bangsa ini berkembang ke depan.

Sejujurnya, jika waktu bisa diputar kembali, tiba-tiba saya baru tamat kuliah dan menjadi generasi milenial, betapa ingin saya menjadi wirausaha saja. Memulai bisnis start-up dll. 

Bayangkan, sepanjang hari saya berada di kantor berinteraksi dengan teman baru anak milenial yang fisiknya terperangkap pada pekerjaan kantoran (ada yang pegawai BUMN, ada yang PNS, dll) karena tuntutan orang tua yang kolot yang menganggap anaknya baru bekerja kalau kerja di kantoran, sementara jiwa dan pikirannya pada usaha kreatif mandiri sehingga tidak fokus dan hasil pekerjaan mengecewakan.

Begitulah. Zaman yang berubah. Milenial yang trend-nya berubah tak mau menjadi pekerja kantoran itu aset bangsa yang harus dilihat dari sisi positif. Merekalah pejuang dan penggerak entrepreneurship era kini yang sesungguhnya. 

Menjadi cerdas itu harus, menjadi bijak itu pilihan.

Salam kompak selalu. Salam Kompal. Salam Kompasiana. Salam Nusantara. Salam kreatif dari Generasi milenial anak-anak kita.

Sumber Foto: Kompal
Sumber Foto: Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun