Kalau ingat Palembang, teman-teman pasti ingat pempek. Sebab pempek itu makanan khas Palembang yang sudah terkenal banget. Bahkan mulai mendunia seperti Malaysia, Singapore, Brunai, Thailand dan China mulai suka pempek. Kamu, suka pempek gak gaes? Suka, alhamdulillah.
Setiap hari sebanyak 7 ton (7.000 kilogram) pempek produk Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Palembang dibawa keluar Palembang. Sebuah angka yang cukup tinggi.Â
Wajarlah kalau beberapa tahun terakhir share Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Selatan didominasi oleh industri pengolahan.
Data yang ada menunjukan bahwa UMKM yang bergerak pada komoditi pempek dan menyebar di Sumatera Selatan jumlahnya sekitar 4000 UMKM.
Bagi Wong Plembang dan Wong Sumsel umumnya, tak ada hari tanpa pempek. Pagi, siang, sore , malam kami menyantap pempek. Sebab pempek itu makanan enak, lezat dan bergizi terbuat dari daging ikan dan sedikit tepung tapioka, sagu dan disantap dengan cuka pempek yang rasanya pedas, manis, asamnya endess, mantap sedapnya. Kamu suka pempek juga kan ? tuh pada bilang iya.
Dalam rangka edukasi kepada UMKM pengusaha pempek telah dilakukan pelatihan kepada UMKM Pempek Palembang. Bahwa tak cukup enak saja, pempek juga harus sehat dan berkualitas kepada UMKM Pempek di Palembang, mengenalkan pentingnya  SNI kepada para UMKM Pempek di Palembang dan Sumatera Selatan.
Beberapa bulan lalu Pemkot Palembang berkerja sama dengan Pemprov Sumsel dan Badan Standarisasi Nasional (BSN) melakukan edukasi bagi 4000 UMKM pempek di Palembang.Â
Salah satunya saat mengadakan acara Pemecahan Rekor Muri Pembuatan pempek berjumlah 18.818 buah jelang event Asian Games lalu tepatnya pada tanggal 8 Agustus 2018 di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) yang diikuti oleh 4000 UMKM Pempek.
Salah satu UMKM Pempek di Palembang yang sudah mulai menerapkan moto pempek tak hanya enak tapi juga sehat dan berkualitas  dan mendaftarkan pempeknya di SNI adalah Pempek Honey. Usaha pempek yang dimulai dengan membuka Kafe pempek di halaman rumah.Â
Bisa makan pempek bersama anak-anak, keponakan, sambil mereka berenang. Kadang-kadang diajak kawan ngumpul makan pempek disana. Pempeknya enak, sehat, bergizi dan salah satu tagline yang saya suka banget adalah NO MSG. Â
Teman saya yang tinggal di Jakarta, Surabaya, dan kota lain tinggal buka web online gerai UMKM Pempek, memilih paket pempek yang dipesan lalu UMKM Pempek, sebagai contoh Pempek Honey ini, tinggal mengantarkan paket Pempek pilihan pembeli ke JNE. Diantar sebelum jam 09 pagi bisa diterima pembeli hari itu juga, keren bingits ya.Â
JNE sekarang sudah berusia 28 Tahun loh. Sebuah usia yang panjang. Hal ini menunjukan bahwa jasa pengiriman JNE telah dipercaya masyarakat. Betapa besar peran JNE pada penggerakkan ekonomi UMKM di seantero Nusantara. Pada saat Harbokir (Hari Bebas Ongkir) tanggal 22 November 2018 lalu, JNE mengratiskan paket pengiriman, seru juga ya. Dapat dilihat di sini.
Begitulah. Harapan saya tentu saja tagline Pempek Enak, Sehat, Bergizi dan berkualitas itu diterapkan oleh semua pengusaha pempek di Palembang dan Sumatera Selatan pada umumnya. Tidak saja pengusaha besar, pengusaha kecil yang sudah menjadi besar, tentu saja 400o UMKM Pempek itu meningkat profilnya.Â
Sudah makan pempek hari ini, gaes? Belum, gampang. Â Tinggal buka web dan pilih. Ayo segera pesan. Banyak pempek Palembang enak dan sehat, salah satunya bisa di pempek Honey dan nanti dikirim memakai Jasa pengiriman JNE ya.Â
Salam kompak selalu. Salam Kompal. Salam Kompasiana. Salam Nusantara. Salam 4.000 UMKM Pempek yang sedang diedukasi membuat Pempek enak, Sehat, bergizi, berkualitas menuju pasar global.Â
4000 UMKM Pempek Pecahkan Rekor MURI
Pempek Tak Bercuka, Apa Enaknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H