Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Balada Nasi Goreng Gopek Kampungan

9 September 2018   11:56 Diperbarui: 10 September 2018   08:57 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini dunia terasa indah, ringan Juga mengenyangkan. Sebab baru selesai menyantap nasi goreng yang rasanya ruarrr biasa. Terasa luar biasa sebab menyantapnya diantara lengkingan Suara Danial Sahuleka, dari Judy sampai You make my world so colourful dari youtube di ponsel, oh. 

Makan bertiga, sudah pake suiran ayam goreng, beberapa irisan tomat, anak saya malah tambah pete. Harganya cuma gopek. Gak percaya, iya gopek alias lima ratus rupiah (bener kan gopek itu lima ratus?, siapa tau sudah berubah ).

Nah begini kronologisnya,

Semalam kami bertiga malas makan malam dengan nasi. Mendadak kompak pengen makan mie instant. Akibatnya, menyisakan nasi di piranti penanak nasi. Tak hanya nasi, termasuk ayam goreng dan lalapan. 

Biasakan emak-emak cerdas pintar mengatur menu macam akuh ini, hueks, wakakak (yang mau mumun siapin ember), nasi sisa semalam itu disulap jadi nasi goreng. Daripada terbuang.

Bumbu-bumbu untuk membuat nasi goreng sudah ada. Bawang merah, bawang putih, cabai merah dan kecap manis sudah ada. Tidak perlu beli lagi. Takut kurang mantap, sebab anak saya terbiasa dengan bumbu penyedap, sepertinya perlu semacam royc© nih. Maka ada yang ke warung membeli sebungkus sachet kecil royc©, harganya di warung dekat rumah cuma gopek.

Jadilah 4 piring nasi goreng,  sengaja dilebihkan takut ada yang mau nambah. Saya pandangi nasi goreng itu agak cukup lama sambil saya mendesis ah nasi goreng gopek .

Sudah tuntas. Hanya menyisakan ini,

Begitulah nasi goreng gopek. Hidup itu ringan dan sederhana saat kita menjalananinya dengan ringan dan sederhana. Kadangkala keriuhan dan keruwetan hidup itu dibuat-buat manusia.

Semua tergantung kita. Mau ringan dan sederhana ago dijalani.  Mau sumringah dan riuh ayo buat begitu. Mau ruammee pake bingit, buat rame. Kurang rame pasang mercon, wew.

Termasuk keseruan belanja Emak-emak, #100rebudapatapa, hahaha.  Jika kemarin lusa saya jadi ngetuit dengan hastag itu, lebih sebagai upaya meluruskan. Belanja dengan uang sebesar itu bisa dapat banyak asal belanjanya kreatif dan disiasati. Mau Jor-joran, bisa banget, emak-emak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun