Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sis and Bro, Yok Buko Samo Burgo

10 Juni 2016   10:14 Diperbarui: 10 Juni 2016   11:56 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mba Etha lagi ngeburho di Pasar Kuto (Sumber: Dpk.elllysuryani)

Siapa bilang ikan cuma dibuat jadi pempek dan aneka turunannnya. Orang Palembang itu kreatif. Sebelum katanya apek-apek itu bikin pempek, ikan juga telah dimanfaatkan menjadi banyak jenis kuliner di Palembang. Dari Aneka pindang, brengkes, sambal, bekasam dan rosip, juga dibuat untuk menjadi kuah burgo ini.  Mau tau cara apa itu Burgo, lanjut baca aja.

Burgo itu kuliner khas Palembang yang sangat favorit saat ramadan. Rasanya, sederhana tapi lezatnya bukan main. Gurih juga teraso iwaknya kata wong plembang sebab kuahnya diberi daging ikan gabus segar yang dihaluskan. Meskipun dewasa ini banyak kuah burgo dimodifikasi dari berbagai jenis ikan, tidak hanya gabus, bahkan udang, saya lebih suka resep asli. Burgo yang asli dibuat dari tepung beras. Sekarang banyak yang membuat burgo dari tepung terigu. Rasanya pasti berbeda. Menilik warna saja kita akan tahu apakah burgo dibuat dari tepung beras atau terigu. Kalau terigu, warna burgo akan putih kekuningan, sedangkan burgo yepung beras warnanya putih dan rasanya juga lelas terasa beda. Burgo yang asli kuahnya berwarna putih, sebab tidak pakai kunyit. Cuma beberapa bumbu sederhana, santan agak kental dan daging ikan gabus yang dihaluskan.

Burgo ini kuliner Palembang zaman bingen (Bingen artinya = zaman dulu banget). Sudah ada di Palembang mungkin seabad sebelum saya ada di dunia ini. Sebetulnya ini makanan sederhana, tapi rasanya yummy warbiasak. Segulungan adonan burgo, dipotong-potong lalu dituangkan kuahnya yang maknyus, ditaburi bawang goreng, daun slederi atau kucai (kalau mau). 

Pasti pengen tau cara membuatnya kan , ini dia:

Bahan:

A. Bahan Adonan Burgo:

  1. Tepung Beras yang bagus (bisa bikin sendiri, atau beli)
  2. Garam (sedikit saja)
  3. Air Scukupnya (untuk 200 gram tepung, bisa 600 ml air)
  4.  Minyak Goreng (untuk mengoles loyang)

B. Bahan Kuah:

  1. Santan kental (untuk adonan ini bisa 750 ml)
  2. Bawang Merah (4-5 siung)
  3. Bawang Putih (2-3 siung)
  4. Serai ( 2-3 batang, digepruk)
  5. Daun salam (2-3 lembar)
  6. Ketumbar (sekitar 1/2 sendok makan) dihaluskan
  7. Jahe (segede jempol, boleh sesuai selera, digepruk boleh, dihaluskan juga bisa)
  8. Garam (secukupnya) 
  9. Daging ikan segar yang sudah dihaluskan ( sekitar 200 gram)  

II. Cara Membuatnya

A. Cara Membuat Adonan Burgo:

  1. Campurkan tepung beras, air dan sedikit garam
  2. Panaskan kukusan/dandang untuk mengukus burgo
  3. Adonan burgo diletakan sekitar satu centong ke loyang aluminum bulat yang sebelumnya telah diolesi sedikit minyak supaya tidak lengket. Kukus kedalam kukusan sekitar 3-4 menit. Tutup kukusan dilapisi serbet supaya air kukusan tidak jatuh ke adonan yang dikukus
  4. Angkat adonan yang dikukus, lepaskan dari loyang sambil langsung digulung. Dilepaskan dulu baru digulung juga bisa, asalkan adonan masih panas
  5. Teruskan mengukus sampai adonan habis, Jangan lupa mengaduk tiap akan mengukus untuk menghindari pengentalan dan pengendapan adonan

B. Cara Membuat Kuah

  1. Bumbu-bumbu dihaluskan (bawang merah/putih, ketumbar, jahe, garam, serai dimemarkan)
  2. Tumis bumbu dengan sedikit minyak, setelah agak layu masukkan serai dan daun salam) sampai harum dan layu
  3. Masukkan santan kental
  4. Terakhir masukkan daging ikan yang sudah dihaluskan tadi

C. Cara Penyajian:

  1. Potong-potong gulungan burgo (sesuai selera, bisa potongan lurus, bisa juga agak menyerong/miring)
  2. Tuangkan adonan kuah yang sedap tadi
  3. Taburi bawang goreng, daun sledri  dan kucai juga kalau mau
  4. Jadi deh semangkuk Burgo yang yummy
  5. Ambil kamera, cekrek, upload. Kalau jago ambil angle dan cahaya yang tepat, uploadan di IG atau manapun bisa jadi viral kalau beruntung, hehe

Yang no.5 khusus buat mereka yang selain doyan masak dan makan juga hobi fotografi dan nyosmed.

Begtulah cara membuat Burgo. Yakin bisa...? Yakin..? ah saya aja sering gagal membuat burgo (kalau adonan terlalu kental, bisa pecah dan terlalu tebal hinga susah digulung dan gak cantik. kalau terlalu  encer adonan jadi lengket, gak bisa digulung juga. Semuanya butuh ketrampilan dan ketelatenan. Sering latihan, pasti bisa. 

Buat yang suka praktis, tenang di Palembang ada banyak tempat yang menyediakan burgo. Ada di sekitar pasar Kuto. Di gerai-gerai Pempek (Beringin dan Candy, juga Pempek Saga alias Sudi Mampir, biasanya selain pempek  dan aneka turunannya mereka juga menyediakan Burgo). Dimana lagi, ya pastilah pasar bedug. Cari saja, pasti ketemu. Mudah menemukan Burgo di Palembang. 

Sumber: pergiberwisata.com
Sumber: pergiberwisata.com
Buat kamu yang jauh dari palembang, bagaimana?. Gampang juga sing penting sabar. Sabar, itu kekasih Tuhan (mungkin harus menabung dulu, ya mangga menabung). Kalau sudah siap, segera susun rencana segera ke Palembang. Ayo traveling ke Palembang. Selain Burgo, kan banyak kuliner Palembang lain, ada wisata sejarah, wisata Budaya, banyak event olahraga internasional, ada saya, hahaha. Sis and bro, burgo ini memang makanan maknyus untuk buko (bahasa Palembang = buka puasa). Salam KOMPAL. Salam.kompak selalu. Salam Nusantara. 

Mba Etha lagi ngeburho di Pasar Kuto (Sumber: Dpk.elllysuryani)
Mba Etha lagi ngeburho di Pasar Kuto (Sumber: Dpk.elllysuryani)
 

NB: Ini adalah repost tulisan saya berjudul sama di blog pribadi, Disini 

Sumber: Dok.KOMPAL:
Sumber: Dok.KOMPAL:
 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun