Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Butet dan Jerry

19 Maret 2012   09:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:48 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Langit mendung. Ruangan menjadi sendu. Sendu yang yang membuat angan melambung, entah kemana. Mungkin tertumbuk di dinding itu. Mungkin pula di langit-langit ruangan. Pabrik itu. Tepat pukul empat sore kurang satu (menit) ...

Tengah aku memandang langit-langit itu. Anganku melambung, hinggap pada Butet dan jerry. He, kukira pasangan Jerry adalah Tom. Masih kuingat komik dan kartun "Tom and Jerry". Tapi di ruangan pabrik ini, pasangan Jery telah berubah. Bukan Tom, melainkan Butet. Butet dan Jerry pasangan unik, antagonis. Hampir seperti Tom dan Jerry yang kuingat. Tapi dengan versi berbeda. Sebab..., he, Butet dan Jerry adalah pasangan ibu dan anak. Pasangan abadi.

Bila Tom dan Jerry sering berdebat dan berkejar-kejaran, Butet dan Jerry di ruangan pabrik inipun begitu. Sebab Jerry anak semata wayang. Padanyalah Butet menumpukan harapan. Segala yang ia lakukan adalah demi Jerry. Jerry, putra semata wayangnya, masih SMP.  Setiap hari, sekitar pukul 2 siang, Jerry akan diantar penjemputnya (mungkin ojek langanan atau siapa) ke pabrik tempat Butet bekerja. Jerry akan berada di ruangan pengap pabrik kami hingga gelap tiba dan sirine pulang kerja berbunyi. Begitulah. Tiap hari aku melihatnya. Butet itu, teman sekerjaku di pabrik ini

Setiap hari Butet akan berteriak-teriak pada Jerry agar ia makan entah nasi bungkus atau bekal yang telah disiapkan Butet. Sedang Jerry, sebagaimana anak seusianya, lebih suka bermain games di laptop Butet daripada makan.  Maka melihat aksi pertunjukan Butet dan Jerry di pabrik ini, buatku hiburan yang sangat inspiratif dan hidup. Menghilangkan jenuh perkerjaan adminsitrasi pabrik yang membosankan ini. Entah kenapa, aku suka. Seperti mengingatkanku pada memori masa kecilku dulu.

Hari ini, Pertunjukan Butet dan Jerry jauh lebih inspiratif dan biasanya. Entah kenapa. Butet  tak sekedar berteriak-teriak meminta Jerry segera makan, juga mengintrograsi Jerrry dalam semua aktivitas yang dilakukan Jerry hari itu. PR biologinya bagaimana ? Bu guru marahkah ? Sepatu bola yang talinya berbeda sudahkah diganti ?  Uang jajan habis tidak ? Hari ini sudah berbohong atau belum ?  Semua ditanyakan dengan suara lantang dan cukup menggelegar. Tak jelas mengapa hari ini Butet begitu.

Usut punya usut, rupanya hari ini adalah hari ulang tahun Jerry. Oh, begitu rupanya cara Butet merayakan hari ulang tahun anaknya.

"Sebab cuma Jerry tumpuanku.."

"Aku ingin ia menjadi anak yang matang dan tangguh..."

"Betapa mengerikannya melihat anak-anak yang masa depannya menjadi rusak karena kemanjaan yang diberikan orang tuanya..."

"Hanya menambah beban pada negeri carut marut ini..."

Ah, Butet dan Jerry, memang soulmate yang unik, hahaha. Terimakasih atas hiburan yang kalian berikan hari ini. Sangat jelas buatku, kalian jauh lebih inspiratif dan lebih mengesankan daripada berita di televisi yang memuakkan ini. Negeri ini, butuh hal segar penuh makna dan inspiratif. Hal yang semakin tergerus di negeri ini.

Tepat pukul empat, lebih sepuluh menit.  Ruangan kini lenggang.  Aku tertunduk menatap kertas-kertas berserakan di mejaku. Sedang Butet dan jerry telah tergugu pada kelelahan yang mereka punya. Dua jam lagi sirine tanda pekerja di pabrik ini boleh pulang akan berbunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun