Scene 1
Segerombongan anak-anak SMP dan SD dengan dikomandoi guru mereka rela berlelah-lelah ria menjadi supporter bagi negara-negara tertentu. Mereka berpindah dari 1 venue ke venue lain dimana negara yang mereka support sedang bertanding. Hal yang saya lihat, anak-anak sekolah itu memakai bajo kaos seragam, balon yel-yel, sebagian memegang bendera negara yang mereka suppot, dan mungkin ada lagi yang saya tidak tau. Entah apa sebutannya. Suasana jadi semarak sebab tiap negara miliki supporter. Supporter cilik bayarankah ? Ah, sebutan apa ini, tentu saja bukan...
Scene 2
Status FB seorang teman (yang tinggal di Jakarta) mengatakan bahwa para tukang becak di stadion Jaka Baring tengah mogok karena panitia belum membayarkan gaji mereka (Rp.200.000/hari). Saat saya tanya para tukang becak yang berada di venue aquatic, tidak ada kejadian tersebut. Mereka sumringah, masih menarik becak bagi para atlit dan official yang memakai tanda pengenal dan tanpa menarik bayaran.
Scene 3
Dengan mote, lebih seru. Kenapa ada volunter/official Sea Games suka mengenakan sepatu bermote padahal mereka menggunakan T-Shirt dan jeans ? Rasanya saya memang tak tau jawabannya. He, mungkin supaya lebih feminin. Mungkin juga selera sayalah yang buruk. Tapi, serulah. Seronoknye....
Scene 4
Rupanya kata "Kapal Selam" lebih dikenal di Malaysia dibandingkan kata "Pempek". Selengkapnya baca disini.