Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan, Menulis adalah Menari Sekaligus Mengais Luka

20 April 2011   13:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika perempuan berkarya... seluruh tubuhnya ikut menari....mengais luka. menusukkan belati yang kadang berkarat dan menyakitkan... Begitulah status yang ditulis Oka Rusmini di Status FBnya. Hm, kata-kata itu tiba-tiba saja menarik perhatian saya. Ya, sangat menarik buat saya. Kenapa..? Entahlah. Saya jadi teringat kisah-kisah yang dituliskan para penulis perempuan. Termasuk kisah yang pernah saya buat, meski saya hanya penulis kacangan, bukan penulis profesional. Ya, perempuan biasanya melakukan sesuatu dengan segenap jiwa dan perasaannya. Sesuatu yang saya sebut sebagai "Pengabdian sepenuh jiwa kepada hidup". Sesuatu yang, he,  disebut oleh teman-teman saya yang berjenis kelamin "laki-laki" sebagai "Woman taste". Ketika seseorang menulis, hakekatnya ia sedang menarikan pikirannya. Bila kisah yang dituturkan perempuan adalah sebuah tarian jiwa , maka secara tidak sadar tarian penulis perempuan begitu penuh penghayatan. Penuh warna dan gejolak. Kadang  ia menari gemulai. Kadang tariannya berirama  lincah. Kadang sendu dan mencekam seperti tikaman belati yang berkarat. Apapun namanya, rasanya, justru "woman taste/penghayatan tarian jiwa"  seperti itulah yang memberi kekuatan pada tulisan perempuan. Tentu saja cuma pendapat pribadi. Perempuan, ayo terus menari. Jangan ragu untuk menarikan aneka kisah dengan caramu.  Selamat menyambut Hari Kartini. Salam. Gambar diambil dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun