Aku merindukanmu ketika buluh-buluhku tak bisa menari lalu bisu aku merindukanmu ketika tubuhku menjadi kaku karena tiada dirimu aku merindukanmu tanpa kutau hingga rasaku hambar juga ragu aku merindukanmu tanpa perlu kau tau sebab aku malu padamu Aku merindukanmu telah lama aku begitu hanya baru kutau rasaku Sebab tanpamu aku tak hanya lugu atau ragu juga kering lalu layu Aku merindukanmu telah sejak buluh-buluh rasakan basah peluhmu sebab aku ilalang dan kaulah angin kekasihku dengan senyum biru Palembang, 1 Februari 2011 (Ketika ilalang merasa rindu padanya dan mengatakannya padaku Rasa ini tak karuan dan membuatnya mampet)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H