tetapi.. mekarnya sekuntum bunga di penkarangan rumah sendiri indah juga..
aku .. memang tak seberuntung mereka, tapi aku juga tidak merasa rugi ketika melihat diriku sendiri.. setidaknya.. menikmati yang aku miliki tanpa membandingkan kekurangan diri dengan kelebihan orang lain hanya akan membuatku lemah tak berdaya.. jadi daripada memandang hijaunya rumput tetangga.. lebih baik ku hirup saja aroma mekarnya bunga...
menjaga kecantikan fitrah sebagai manusia..
yang tidak akan aus oleh usia..
dan tidak akan pernah mati karena memang tak bernyawa..
hmm... aku tak tau pikiran itu terlintas begitu saja setelah sepulang kuliah kemarin, ketika pembahasan tentang filsafat pendidikan di lokal. materinya memang berkaitan dengan fitrah manusia, barangkali dari sini insfirasi ini dimulai... yah,, kami sepakat bahwa fitrah manusia adalah suci, dan itu akan abadi.. fitrah lainnya yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah adanya hati dan akal yang merupakan potensi dasar yang hanya dimiliki oleh manusia..
sebagai seorang yang merasa dirinya manusia ia akan menjaga kecantikan itu (terlepas apakah dia laki-laki atau wanita).. tak heran kan jika dikatan bahwa "siapa yang mengenal dirinya maka akan mengenal Tuhannya" ...
terakhir... saya nasih berpikir akan menulis apa lagi...
salam.. *bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H