Sufisme adalah sebuah praktik islam yang digunakan sebagai bentuk pensucian diri, penejernihan akhlak untuk menuju sebuah kebahagiaan abadi dengan menjauhkan hal duniawi semata - mata hanya untuk mengejar keilahian Allah swt. Sufisme ini bisa juga dikenal dengan Tasawuf. Pelaku yang melakukan praktik ini adalah seorang Sufi.Â
Dalam buku "Merasa Pintar, Bodoh saja tak Punya" karya Rusdi ini menampilkan kumpulan cerita bertema sufi dengan nuansa ringan dan jenaka. Kumpulan kisah ini bersetting di saaat bulan Ramadhan.Â
Total 2 moment Ramadhan. Pembawaan Rusdi dalam menulis kisah ini sangat amat mulus, saya yang notabene jarang membaca, bisa menghatamkan buku ini hanya dalam kurun waktu 2 hari itupun banyak saya lakukan dalam kereta. Ini karena pembawaan Rusdi yang super santai, beberapa kali saya kedapatan senyum - senyum sendiri karena terlalu terbawa suasana padahal kelas Ekonomi sering terasa panas, sesak dan suara hentakan roda kereta ke rel tidak ada hentinya.
Tokoh utama Cak Ndlahom yang memerankan seorang sufi sangat kontradiktif dalam kehidupan sosial masyarakat. Seorang yang pintar namun memang dianggap tak waras itu beberapa kali membuat saya sebagai pembaca terhibur akan tingkah kocak dan randomnya tapi juga beberapa kali tertampar akan petuah dan nasihatnya yang menusuk jiwa.
Beberapa tambahan tokoh seperti Matt Piti, Romlah, dan tokoh - tokoh masyarakat lain juga menambah warna suasana dalam berkarakter. Cak Ndlahom dengan julukan orang tak waras itu menjadi ikon dalam masyarakat tersebut sebagai orang yang kehadirannya membuat resah tapi ketidakhadirannya akan membuat orang - orang kesepian dan rindu.Â
Banyak sekali petuah yang keluar dari Rusdi melalui tokoh Cak Ndlahom membuat kita sebagai umat muslim kembali berkaca apakah kita hidup semata - mata hanya untuk diri kita sendiri.Â
Banyak sekali hal - hal yang mengatasnamakan kemaslahatan umat bahkan mengatasnamakan Allah swt tapi pada faktanya kita hanya melakukan hal baik untuk bisa divalidasi.Â
Sepenggal kisah dalam buku ini dimana terdapat seorang anak yatim lantas tinggal bersama dengan ibunya saja dan pada akhirnya ibu orang yang satu - satunya bersamanya juga turut meninggalkan dia. Kesalahan siapa ini? Cak Ndlahom mengutuk diri sendiri, mengutuk masyarakat desa karena telah lalai akan hal seperti ini.Â
Terlalu sibuk mengurusi hal - hal kasat mata, ibadah di masjid, sedekah setiap waktu, tapi lupa akan tetangga yang sangat membutuhkan kehadiran masyarakat lain. Kita lalai. Barangkali memang selama ini kita terlalu fokus pada hal jauh yang di elu elukan, tapi lupa akan orang tua kita yang kesusahan, tetangga kita yang kelaparan. Terlalu sibuk dengan urusan dunia yang berkedok urusan akhirat.
Buku ini cocok untuk menemani perjalanan kamu menemui segala kebaikan ilahiyah yang bisa kita ciptakan dengan segala bentuk manifestasi yang kita lakukan dalam kehidupan sosial msyarakat. Bahasa mudah dipahami dan ringan. Menjadi teman santai tapi tidak lupa dengan nasihat - nasihat yang sangat mendalam.Â