Mohon tunggu...
Ellysaaaaaaaa
Ellysaaaaaaaa Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa - siapa.

Just Writing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sikap Menghadapi Konflik Israel vs Palestina

3 November 2023   07:33 Diperbarui: 3 November 2023   07:33 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru -- baru  ini konflik antara Israel dan Palestina kembali mulai memanas pada tanggal 7 Oktober 2023. Hal ini dimulai ketika Hamas menginvasi Israel secara besar -- besaran dari jalur Gaza. Karena hal ini pihak Israel akhirnya melakukan serangan balik dalam skala besar dan menewaskan ribuan korban. Supaya bisa menggali lebih dalam tentang permasalahan ini, tentu kita tak akan lepas dengan latar belakang yang menjadikan Israel dan Palestina berkonflik.

Sebelum kita melakukan sikap pro ataupun kontra memang lebih bijak untuk bisa lebih mengetahui seluk beluk yang mendasari perang antar negara ini. Karena ini sangatlah diperlukan dimanan dalam konsep brpikir kita tidak boleh semata -- mata membela Palestina atau sebaliknya kaena suatu yang tidak logis.

Lalu bagaimana sikap kita terhadap konflik ini? Kita perlu untk flashback pada latar belakang bagaimana konflik ini bisa terjadi. Leih dari 100 tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, menuliskan surat untuk Lioel Walter Rothschild, salah seorang tokoh komunitas Yahudi di Inggris. Surat tersebut cukup singkat, dimana hanya berisi 67 kata, tetapi dari surat tersebut menciptakan dampak terhadap Palestina hingga saat ini. Akibatnya dari surat tersebut timbulah imigrasi orang Yahudi ke Plestina yang notaben penduduk aslinya adalah arab. Apalagi denga Eropa yang menjajikan kaum Zionis ini sebuah negara dimanan yang 90% penduduknya mayoritas ialah arab. Dan upaya ini Palestina merasa hal ini tidaklah dibenarkan karena sacara kedaulatan wilayah tersebut ialah hak mereka.

Dari sedikit latar beakang itu kita bisa sedikit melihat bagaimana kedua negara bisa memiliki konflik. Banyak berbagai negara yang melakukan oposisi ataupun berkoalisi untuk membantu ssalah satu negara konflik sebagai bentuk pro solidritas. Indonesia ialah salah satu negara yang pro Palestina, walaupun tidak sedikit juga penduduknya yang memilih pro Israel atau bahkan netral. Namun keberpihakan Indonesia sudah dideklaasikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, apalagi tidak sedikit bantuan yang datang dari Indonesia ke Palestina.

Mungkin dari sebagian orang memilih pro Plastina karena merasa se agama. Dalam hal ini ialah islam. Karena menyulutnya konflik ini tidak bisa lepas dari ras, etnik, maupun agama. Namun ada beberapa juga hal yang tidak masuk akal dengan alasan yang dibarengi dengan sikap kontradiktif semacam pernyataan "Kalau Palestina kalah, berarti dunia kta Kamat". Hal semcam ini sangatlah tidak logis dikarenakan mereka mendukung tapi disisi lain tidak mengnginkan Palestin menang seutuhnya dikareakan kekhawatiran tersebut. Padahal ada Tuhan yang yang lebih Mengetahui daripada orang -- orang yang sok tau. Maka dari it udiperlukan pengetahuan dan rasa kesadaran penuh bagaimana kita bersikap terhadap konflik ini setidaknya kita paham secara benar terhadap dukungan kita terhadap Palestina.

Masyarakat Indonesia menggaungkan aksi solidaritas terhadap Palestina karena sesama umat agama islam dimana kemanusiaan yang didasai dengan simpati yang tinggi, jiwa penolong dan sayang terhadap sesama memang sudah dicantumkan di dalam Al  - Qur'an atau Hadist Nabi, apalagi dengan adanya kota suci yang memilii nilai penting dalam agama islam yaitu Msjidil Aqsa di Yarusalem. Selain dari isu Yerusallem tersebut ada isu mengenai Kemanusiaan dimana yang dilakukan Israel terhadp Palestina adalah pelanggaran HAM yang mana Israel menggunakan serangan militr, melakkan blockade di jalur Gaza bahkan meluluhratakan camp pengungsian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun