Mohon tunggu...
Ellym Novelinda
Ellym Novelinda Mohon Tunggu... Bankir - Halaman Ceritaku

Boru Ni Raja, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Imbas #ListrikMati Berjam-jam, Para Tetangga Terlihat Lebih Harmonis

5 Agustus 2019   12:41 Diperbarui: 6 Agustus 2019   02:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 04 Agustus 2019 sekitar pukul 11.50 ku mendapatkan listrik padam di rumah. Aku pikir awalnya hanya turun listrik saja, namun setelah di cek meteran listik rumahku masih dalam keadaan normal. Terdengar tetangga mengeluh "Mati lampu yaaa", baru ku sadari memang mati listrik serentak. Saat itu aku dan adikku akan pergi beribadah, namun adikku yang laki-laki bertanya "Kak, telkomsel eror kah? Kok punya ku no service?"

Saat aku dan adikku perempuan bersamaan mengecek handphone kami, ternyata benar tidak ada sinyal sama sekali. Sempat terpikir olehku ini pengaruh dari mati listrik, namun terbesit juga "apa hubungannya, wong setiap merasakan mati listrik di rumah ngga ada pengaruhnya dengan sinyal handphone" hihi.

Saat di jalan menuju rumah ibadah, pacar adikku yang membawa mobil pun mengeluh "kenapa lampu lalu lintas juga mati?" katanya. Ternyata mati listriknya luas juga apa iya seluruh Jakarta pikirku, saat itu posisi kami sudah di Cipinang dan rumah kami di Penggilingan, ingin ku cek berita di sosial media namun sinyal pun tidak ada sudah pasti tower pemancar sinyal seluler pun padam karena tidak ada aliran listriknya.

Setibanya kami di rumah ibadah tepatnya di Rawamangun, listrik pun masih padam. Kami tetap menjalankan ibadah seperti biasanya, namun yaaaa tidak ada AC dan musik hihi....bahkan toilet pun tidak ada air. 

Usai ibadah kami tidak langsung pulang ke rumah karena begitu tahu alasan listrik padam se-jabodetabek dari pihak PLN, kami mampir ke sebuah supermarket besar yang menyediakan genset dan wifi tentunya hehe.

Langit pun mulai gelap saat itu pukul 18.15 wib, kami memutuskan untuk kembali ke rumah saat kami mendengar informasi sebagian wilayah Jakarta Timur listrik sudah menyala. Namun tidak disangka, listrik di rumah kami belum juga menyala sedangkan sebagian tetangga sudah ada yang menyala. Mungkin faktor dari adanya perbedaan aliran listrik yang masuk ke setiap rumah, berbeda gardunya atau panelnya mungkin hihi aku tidak begitu paham.

Saat itu kami hanya memiliki dua batang stok lilin di rumah, mama yang sudah berada di rumah mengatakan mencoba pergi ke beberapa warung tetapi lilin sudah "SOLD OUT" waw hihi...aku dan adikku pun hanya bisa memanfaatkan lampu senter handphone kami untuk sementara, kebetulan sudah kami charge saat mampir di supermarket tadi :)

Mama ku kembali ingin mencari ke warung yang lebih jauh, namun saat keluar rumah tetangga kami memberikan sisa lilin mereka 4 batang karena tahu kami sudah kehabisan lilin dan tidak ada lagi warung yang menjualnya ulala baiknya.....

Begitu pun dengan air saudara-saudara, untuk tetangga yang sudah menyala listriknya bersedia membagikan kepada kami dan beberapa tetangga lainnya yang membutuhkan. Saat malam itu terlihat sekali keharmonisan antar umat beragama dan berbagai macam suku itu, ada yang membantu memberikan selangnya, ember dll. 

Sejujurnya hampir tidak pernah terlihat para tetangga dan juga kami dapat berkumpul, saling membantu dan tertawa bersama, karena memang setiap harinya pun semua sibuk bekerja dan selalu pulang malam, kalau pun ada hari libur biasanya hanya di dalam rumah atau pergi berlibur.

Aku merasakan banyak juga imbas positif dari matinya listrik berjam-jam, bukan hanya harmonisnya kami dengan para tetangga tapi juga meninggalkan dunia internet untuk sementara, yang tadinya dirumah kami pun sibuk dengan handphone masing-masing, semalam kami saling membantu, mengobrol, menanti listrik menyala. 

By the way, listrik dirumah kami kembali menyala pukul 23.00 loh dari 11.50 waw..tapi banyak hikmahnya dan patut untuk disyukuri. Terima kasih PLN, tapi sesekali aja begini ya :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun