Mohon tunggu...
Alfonsus Hirland
Alfonsus Hirland Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Prodi Ilmu Komunikasi, Angkatan 2019.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19 dan Seremonial Natal: Adaptasi pada Lingkungan Budaya Baru

19 Desember 2020   19:12 Diperbarui: 19 Desember 2020   19:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, 'Adaptasi' sebagai tuntutan bagi setiap orang (yang memasuki budaya baru) untuk mengembangkan dan menggabungkan norma budaya baru yang dibutuhkan. Jelas, bahwa dalam situasi pandemi, akan ada semacam norma atau tuntutan yang harus dipenuhi, agar kemudian tidak menimbulkan masalah, melainkan justru sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap situasi tersebut.

Kalau dalam artikel berita rujukan di atas, setidaknya ada 8 poin instruksi pelayan pastoral terhadap kaum Klerus dan biarawan/biarawati. Maka, sekurang-kurangnya, instruksi-instruksi senada pun diberlakukan dan aplikasikan oleh masyarakat Manggarai. Sebut saja, aktivitas di luar rumah yang mewajibkan setiap masyarakat untuk memperhatikan protokol kesehatan; mungkin juga, intensitas (budaya) 'lejong'[1] yang harus dibatasi dan dikurangi; dan kebiasaan untuk kumpul bersama dalam jumlah yang besar, ditiadakan dulu (biasanya anak-anak muda). Dan ketiga, 'Pertumbuhan' sebagai hasil dari usaha seseorang yang dapat memiliki perspektif yang luas dalam beradaptasi.

Saya kira, pernyataan ini jelas dan lugas. Ketika seluruh elemen masyarakat Manggarai memenuhi norma dan atau tuntutan yang harus dijalankan di masa pandemi, niscaya berujung pada kesejahteraan bersama. Dengan demikian, masyarakat Manggarai dapat saja mempersiapkan natal dan kemudian merayakannya, tetap dalam suasana dan euforia sukacita. Meskipun ada pergeseran nilai atas kebiasaan-kebiasaan yang lazimnya ada, setidaknya persiapan dan perayaan natal tetap berjalan sebagaimana mestinya; justru, Smith, dalam Nursid, Sumaatmadja (2000), sebagaimana dikutip Prayogi & Danial (2016: 62), menjelaskan bahwa pergeseran nilai merupakan peningkatan terhadap sistem sosial, kemampuan sistem sosial dalam mengolah informasi-infromasi, dan proses modernisasi sesuai dengan pilihan dan kebutuhan masyarakat.

 

Daftar Pustaka

Samovar, Larry A., et al. 2014. Komunikasi Lintas Budaya. Salemba Humanika,

Ropo, Robert. 27/11/2020. "Uskup Siprianus Beri 8 Poin Instruksi Terkait Pelayanan Pastoral di Masa Adven dan Natal". Artikel disadur dari media daring PosKupang.com. . Diakses pada 19 Desember 2020.

Prayogi, R., dan Danial, E., 2016. "PERGESERAN NILAI-NILAI BUDAYA PADA SUKU BONAI SEBAGAI CIVIC CULTURE DI KECAMATAN BONAI DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU". Dalam Jurnal Humanika, 23(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun