Berbicara tentang komunikasi dan sekaligus ilmu komunikasi, salah satu konsep yang barangkali akan kita temukan adalah tentang sebuah model atau bentuk relasi, yang acap kali dikenal dengan istilah love-relationship.Â
Model atau bentuk relasi love-relationship ini pun, sering kita kenal dengan istilah 'pacaran'. Galibnya, relasi yang semacam ini bukan barang baru untuk banyak orang.Â
Fakta yang tak dapat kita elak adalah bahwa fenomena ini telah membius banyak kalangan usia. Bahkan, bocah-bocah sekolah dasar saja sudah familiar dengan fakta semacam ini.Â
Saya kira, melalui berbagai platform media sosial, kita dapat menemukan, bagaimana kemudian orang-orang menampilkan atau memperlihatkan love-relationship ini. Bahkan, belakangan ini kita kenal satu istilah, yaitu 'keuwuan' antara sepasang kekasih.
Nah, dalam realitasnya, salah satu hal penting dalam menjalankan love-relationship adalah tentang cara membangun komunikasi. Komunikasi menjadi inti dari sebuah relasi, termasuk soal love-relationship.Â
Hanya dengan komunikasi, relasi tersebut akan awet dan selalu membangun. Sekurang-kurangnya, komunikasi membantu setiap pasangan dalam menemukan dan menentukan apa saja yang diinginkan oleh pasangan tersebut untuk dijalani bersama.Â
Sebagai misal, sepasang kekasih membutuhkan komunikasi dalam menentukan apa yang perlu dilakukan dalam membangun hubungan; mungkin menyepakati untuk menjadwalkan kapan harus bertemu, setiap harus berbagi kabar, dan sebagainya.
Melalui tulisan sederhana ini, saya hendak berbagai kepada kalian semua yang selalu merindukan dan mengharapkan sebuah 'keuwuan' dalam menjalin sebuah hubungan.Â
Yah, barangkali ini lebih relate ke anak-anak milenial, yang memang akrab dengan istilah yang satu ini. Ini semacam tips sederhana untuk mewujudakn dan merawat 'keuwuan' dalam sebuah hubungan.Â
Hanya saja, kita perlu kembali ke konsep awal, bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, kita membutuhkan yang namanya komunikasi. Lantas, komunikasi yang seperti apa?Â
Pertama-tama, kita perlu mengetahui, bahwa cinta adalah perasaan yang ditandai dengan kedekatan dan kepedulian, serta oleh keintiman, hasrat, dan komitmen (Stermberg, 1998). Selanjutnya, dalam berkomunikasi, kita perlu mengenal yang namanya komunikasi verbal dan non-verbal.Â