Mohon tunggu...
MAGNIFY
MAGNIFY Mohon Tunggu... Mahasiswa - PPK ORMAWA AcSES FEB UNAIR 2024

“MAGNIFY: Membangun Ekosistem Desa Wirausaha Berkelanjutan Melalui Pemanfaatan Pengolahan Sampah Organik Berbasis Digital Untuk Budidaya Maggot di Desa Suwaluh”

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pelatihan Packaging Produk Maggot: Menjaga Kualitas dan Menarik Konsumen

11 September 2024   08:03 Diperbarui: 11 September 2024   08:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian materi kupas bisnis dan kemasan oleh kak Atta, Sumber: Dokumentasi Pribadi

Setelah sukses melaksanakan pelatihan pembuatan produk inovasi dari maggot, PPK ORMAWA ACSES UNAIR melanjutkan program dengan mengadakan pelatihan pengemasan untuk produk-produk olahan maggot dan Business Model Canvas (BMC) yang bertajuk MAGPOTION 2 & MAGGOT MAGIC 1. 

Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 7 September 2024 di Desa Suwaluh, Sidoarjo, dan melibatkan para peserta yang berasal dari warga yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kemasan yang menarik, fungsional, dan sesuai standar keamanan pangan. Selain itu, BMC juga membantu warga dalam menentukan target pasar, serta mitra-mitra pasar yang dapat dijalankan.

Penyampaian materi kupas bisnis dan kemasan oleh kak Atta, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Penyampaian materi kupas bisnis dan kemasan oleh kak Atta, Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kali ini kami bekerjasama dengan Dinas UMKM Sidoarjo sebagai pemandu utama dalam pelatihan ini, pada kali ini pemateri menekankan bahwa packaging atau kemasan bukan hanya berfungsi sebagai pelindung produk, tetapi juga berperan penting dalam strategi pemasaran. "Kemasan yang baik mampu memberikan kesan pertama yang positif kepada konsumen dan menjaga kualitas produk, terutama dalam menjaga keawetan dan keamanan produk olahan maggot," jelasnya.

Pelatihan ini terdiri dari beberapa sesi, antara lain:

  1. Desain Kemasan yang Menarik: Konsep dasar desain kemasan diajarkan kepada peserta dalam sesi ini. Desain produk harus menarik dan mencerminkan identitas produk. Para peserta diberi instruksi tentang cara memasukkan informasi penting seperti komposisi produk, tanggal kadaluarsa, dan logo halal ke dalam kemasan. Mereka juga diberi saran tentang cara memilih font dan warna yang menarik tetapi tetap sesuai dengan tujuan.

  2. Dalam sesi praktek langsung tentang proses pengemasan dan penyegelan, peserta di didik tentang cara mengemas produk dengan baik dan teknik penyegelan yang benar. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk maggot tetap memiliki kualitasnya saat dikirim. Peserta juga memiliki kesempatan untuk mencoba mesin pengemas vakum yang dapat menjaga produk maggot tetap awet hingga berbulan-bulan tanpa menggunakan pengawet kimia.

  3. Dalam pelatihan kemasan, peserta di didik untuk menyesuaikan desain dan bahan kemasan dengan target konsumen. Peternak, industri pakan ternak, dan orang-orang yang tertarik pada produk ramah lingkungan dapat menjadi konsumen utama produk maggot. Setiap segmen membutuhkan metode kemasan yang berbeda untuk menarik dan memenuhi kebutuhan mereka.

  4. Selain itu, kanal pelatihan ini membahas metode distribusi produk yang aman dan efektif. Produk maggot yang dikemas dengan baik dapat dipasarkan melalui berbagai saluran, termasuk pasar lokal, platform e-commerce, dan jaringan distribusi pakan ternak. Produk tetap segar saat dikirim melalui berbagai rute karena dikemas dengan baik.

Melalui rangkaian pelatihan ini, masyarakat Desa Suwaluh diharapkan dapat terus mengembangkan produk lokal berbasis maggot dan menciptakan peluang bisnis yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun