Isu pendidikan karakter di Indonesia merupakan topik yang penting dan sering diperbincangkan, karena pendidikan karakter dianggap sebagai salah satu faktor yang dapat mengubah peserta didik menjadi pribadi yang berkarakter baik. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan kepada siswa nilai-nilai luhur, seperti tanggung jawab, kejujuran, dan kerja keras. Di Indonesia, pendidikan karakter selalu menjadi salah satu isu kontroversial, apalagi selama ini ada pandangan bahwa pendidikan karakter hanya menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat, yang membuat semua pihak yang berkepentingan di sekitar anak bertanggung jawab dalam pembinaan kepribadian anak dan berikut adalah ulasannya.
A. Pengertian Pendidikan Kepribadian
   Menurut John W. Santrock, pendidikan karakter adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai moral dan mengajarkan pengetahuan moral kepada peserta didik dengan tujuan mencegah perilaku abusive. Fungsi pendidikan karakter adalah mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, baik hati, dan berperilaku baik, membangun dan memperkuat perilaku suatu masyarakat multikulturalisme serta membangun dan meningkatkan peradaban bangsa bersaing dalam hubungan internasional. Tujuan dari pendidikan karakter ini adalah untuk membangun bangsa yang kuat dimana masyarakat memiliki akhlak mulia, toleransi dan solidaritas satu sama lain.
B. Nilai-nilai yang Diajarkan dalam Pendidikan Karakter
   Selain tanggung jawab, kejujuran dan kerja keras, ada beberapa nilai lain yang juga diajarkan dalam pendidikan karakter, seperti toleransi, empati, dan menghargai orang lain. Mengapa pendidikan karakter bagi anak sangat penting? Di zaman yang semakin maju saat ini banyak terjadi krisis moral yang disebabkan oleh pengaruh dari luar, sehingga pendidikan karakter merupakan cara terbaik untuk memastikan siswa memiliki budi pekerti dan budi pekerti yang baik dalam kehidupannya, yang pada gilirannya dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagian anak tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat lain, sehingga pendidikan karakter ini harus diajarkan. Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain serta mampu hidup dalam masyarakat yang majemuk sehingga dapat dilakukan upaya untuk mengatasi akar masalah moral dan sosial, seperti keangkuhan, ketidakjujuran, kekasaran, kekerasan, moral yang buruk, dan masalah lainnya. Selanjutnya, pendidikan karakter juga merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu sebelum memasuki dunia kerja/bisnis karena mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari karya sebuah peradaban.
C. Siapa yang Berperan dalam Pembentukan Karakter?
   Pendidikan karakter bagi anak merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, sekolah dan masyarakat. Berikut peran masing-masing bagian dalam mendidik karakter anak.
1. Orang tua: Orang tua adalah sumber pendidikan kepribadian yang pertama dan terpenting bagi anak. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai luhur kepada anaknya melalui tindakan dan sikap yang positif, serta memberikan teladan yang baik bagi mereka.
2. Sekolah: Selain orang tua, sekolah juga merupakan tempat untuk mendidik kepribadian anak. Di sekolah, siswa akan mempelajari nilai-nilai luhur melalui kegiatan akademik, maupun melalui kegiatan ekstrakurikuler yang mengajarkan nilai-nilai luhur.
3. Masyarakat: Selain orang tua dan sekolah, masyarakat juga berperan penting dalam mendidik karakter anak. Masyarakat dapat mengajarkan nilai-nilai luhur kepada anak melalui kegiatan yang dilakukan di lingkungannya, seperti kegiatan keagamaan atau kegiatan sosial lainnya. Agar dapat mengajarkan pendidikan karakter secara efektif, perlu adanya kesepakatan dan sinergi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam mengajarkan nilai-nilai luhur kepada anak. Dengan demikian, anak akan mudah memahami dan menghargai nilai-nilai tersebut, sehingga membentuk karakter yang baik di kemudian hari.
D. Bagaimana Cara Mengajarkan Pendidikan Karakter?
   Selain melalui proses pembelajaran di sekolah, pendidikan karakter juga bisa dididik melalui rutinitas sehari-hari di rumah, beginilah cara orang tua mendidik karakter di rumah.
1. Selalu menjadi pendengar setia anak, bisa mendengar keluh kesah anak, kebahagiaan dan kesehariannya.
2. Perhatikan interaksi sehari-hari anak Anda.
3. Manajemen waktu anak dengan memberi anak anda perhatian dan waktu.
  Selain orang tua, sebagai masyarakat, kita juga memiliki cara untuk berperan dalam membentuk karakter anak, seperti mengajarkan keterampilan pemecahan masalah, seperti analisis masalah, bertanya, dan memecahkan masalah, menetapkan tujuan, dan merenungkan jangka pendek. - dan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang diambil.
   Ulasan di atas dimaksudkan untuk memberikan pemahaman bahwa pendidikan karakter di Indonesia memang penting, namun di Indonesia mayoritas juga menganggap pendidikan karakter hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja, sehingga artikel ini dapat memberikan informasi tentang masing-masing peran dan cara mengajar. Berkarakter agar seluruh anak di Indonesia dapat memiliki karakter yang diharapkan dari dirinya sebagai anak bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H