Mohon tunggu...
Claudya Elleossa
Claudya Elleossa Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pencerita

Seorang ASN dan ibu, yang sesekali mengisi pelatihan menulis dan ragam topik lainnya. Bisa diajak berinteraksi melalui IG @disiniclau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pengalaman Positif dan Negatif saat Tes CPNS Kemenkumham Jatim

17 September 2017   19:13 Diperbarui: 18 September 2017   13:04 9186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuaca Surabaya lebih terik dari biasanya. Bukan saja hawa lembab yang lengket tapi juga polutan yang terasa begitu pekat. Sayangnya, pilihan untuk leyeh-leyeh di kost harus pudar sebab demi masa depan, sepuluh gram berlian, dan pelesir keliling dunia (huahahaha), saya harus bergegas ke lokasi Tes CPNS. Setelah diumumkan bahwa saya lolos tahap verifikasi berkas, tahapan yang menanti adalah tes SKD. 

Untuk wilayah Jatim sendiri, Politeknik Pelayaran dipilih menjadi lokasi. Bertempat di daerah Gunung Anyar, lokasi ini agak sulit ditemukan. Tepat kemarin, saya akhirnya mengikuti tes tersebut. Ada beberapa hal yang saya amati dan rasakan secara langsung.

  • Pelarangan Botol Minum Sendiri

Mari kita mulai dari yang negatif. Saya terheran sedemikian dengan pelarangan membawa botol minum sendiri ke area verifikasi. Alhasil botol air mineral berseliweran dan membuat saya begitu miris. Bagi saya aturan ini jelas tidak ramah lingkungan. Saya memahami betul bahwa panitia meminimalisir terjadinya kecurangan melalui aturan itu. Tapi mari kita runut baik-baik. 

Setelah peserta tiba, kami diinstruksikan untuk meletakkan tas sekaligus melepas perhiasan. Di papan dalam ruangan tercatat "boleh membawa air minum". Alhasil botol air minum warna pink, saya bawa sekalian dengan kartu peserta dan KTP.

Sesampainya di pintu menuju area isolasi, diberi tahu bahwa hanya botol air mineral yang dibolehkan. Rasanya mau marah, tapi berusaha memahami. Setibanya di area isolasi itu segera berjalan proses verifikasi. Dan kami menunggu sekitar satu jam sebelum masuk ke area tes. 

Menurut saya, botol betul jika dilarang masuk ke area tes, namun pelarangan sebelum ke ruang isolasi saya rasa berlebihan dan tidak tepat sasaran. Toh saat itu juga kami tidak akan melihat soal dalam bentuk apapun. Saya agak kecewa dengan hal ini karena dua hal. Pertama karena saya jadi kehausan. Kedua karena hal itu membuat sampah plastik begitu menumpuk.

  • Masalah Lawas: Ngaret

Saya mendapatkan giliran sesi empat untuk tes, namun telah sampai di lokasi saat sesi tiga hendak mulai masuk ruang isolasi. Jika dihitung, keterlambatan sesi tiga sekitar 50 menit. Namun ajaibnya, menuju ke sesi empat hal itu diperbaiki. Memang masih terlambat, namun tidak sampai 50 menit. Maka, apresiasi bagi panitia yang bergegas mengurangi rentang keterlambatan.

  • Tidak Adanya Petunjuk Praktis

Petunjuk praktis yang saya maksud adalah papan step by step ketika peserta tiba di lokasi, harus kemana dan ngapain dulu. Memang positifnya hal itu menambah interaksi para peserta yang sebagian besar jelas tidak saling mengenal. Namun hal itu membuat alur terasa membingungkan. Hal tersebut bukan saja sebelum tes namun juga setelah tes. 

Di samping pintu keluar ruang tes terdapat dua layar komputer yang menampilkan hasil secara real time. Pasti itu adalah hal yang baik, sayangnya failitas serta teknologi itu tidak dibarengi kejelasan yang mumpuni. Misalnya tentang apa perbedaan antara layar satu dan dua. Lalu di layar yang lebih besar terbagi atas tiga kolom, apa beda masing-masingnya. Akhirnya saya dan banyak peserta lain menebak-nebak. Alangkah enaknya jika ada kertas atau petunjuk pembacaan informasi. Toh juga selembar akan cukup kok.

  • Instruksi di Ruang Tes yang Mengganggu Pengerjaan Soal

10 menit setelah pin ruang dibagi, seorang petugas dari BKN masih saja berbicara melalui microfone. Sejujurnya ini agak menyebalkan semata karena mengganggu konsentrasi. Memang konten yang dibicarakan kontekstual, yaitu peringatan dan petunjuk teknis. Tapi semua itu seharusnya tuntas dilakukan sebelum tes benar-benar dimulai. Semoga jadi bahan perbaikan.

  • Petugas yang Sigap dan ...

Saya senang dengan atmosfer yang dibuat selama menunggu masuk ke ruang tes. Kondisi dibuat santai dengan bapak-bapak yang berdiri memegang mic dan membuat guyonan untuk mencairkan kondisi. Begitu pula dengan kesiapan tenda serta kursi. Walau jelas berpanas ria, kondisi menunggu menjadi tak begitu menyiksa

  • Perhatian Khusus Terhadap Ibu Hamil

Saya bangga sekali melihat bagaimana panitia memperhatikan para ibu hamil dengan baik. Seperti memberi air minum (ya walaupun saya agak iri) dan menetapkan para ibu hamil duduk di sisi dekat pintu agar mudah ketika keluar tanpa perlu berjejal-jejal. Hal macam ini memperlihatkan sebuah pengaturan yang beretika atau setidaknya peka terhadap kondisi tertentu. So Proud!

  • Penjagaan Tas yang Aman

Sejujurnya sebelum saya meletakkan tas saya sudah cemas tentang keamanan barang bawaan. Bayangkan saja, ratusan bahkan ribuan orang tumpah ruah. Namun seketika saya masuk ke ruang penitipan, panitia lagi-lagi telah sigap dengan nomor penitipan. Alhasil saya mengikuti tes dengan hati tentram mengetahui bahwa barang bawaan saya akan aman.

  • Keramahtamahan

Saya tahu, bertugas di kondisi seterik itu tidak muda. Godaan untuk ngomel dan jutek terhadap para peserta yang bawel menjadi tinggi. Namun sepanjang saya perhatikan (dua jam saya menunggu), tidak ada petugas yang bersikap tak ramah. Bahkan saat memperingatkan soal kesalahan warna kerudung, kesalahan tipe sepatu, atau keterlambatan, mereka mengungkapkannya dengan nada yang tetap santun.

Sembari menunggu saya mendapat teman baru yaitu mbak Nany. Setelah banyak bercerita, dia yang baru kali pertama mencoba CPNS kemudian bertanya ke saya tentang apa perbedaan pelaksanaan CPNS tahun ini dan 3 tahun lalu. Sontak saya berpikir, dan akhirnya saya menjawab "banyak mbak bedanya, tapi enakan yang tahun ini." Ringkasnya hari itu saya senang, karena panitia yang sigap dan karena hasil tes saya! (yeaaaay!!)

Penampakan lokasi tes. Dokumentasi pribadi
Penampakan lokasi tes. Dokumentasi pribadi
Bravo, BKN dan segenap tim dari Kemenkumham! Semoga diperbaiki yang kurang dan ditingkatkan yang sudah baik. Begitu pula untuk kementerian lain yang menyusul. Terima kasih telah menghadirkan pengalaman yang nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun