4. Terakhir, bahwa.. banyak kebijaksanaan di pinggir jalan.
Saya rasa warung makan, kedai kopi pinggir jalan, dan pasar tradisional menawarkan lebih banyak kebijaksanaan dibandingkan ruang Mario Teguh apalagi ruang rapat DPR. Di pinggir jalan yang berdebu tersimpan banyak pelajaran. Bukan yang gemilau, namun sederhana dan menyehari. Sesuatu yang mengingatkan kita pada falsafah hidup yang memang tak perlu dibuat rumit. Asal, kita mau sejenak meletakkan ponsel kita dan membiarkan kepekaan kita berpetualang memetik sebuah intisari.
Selamat malam. Jangan lupa hidup sederhana dan makan sambelan Surabaya .