Mohon tunggu...
Inovasi

Ukuran Sel Gajah Lebih Besar dari Tikus?

25 Agustus 2017   20:48 Diperbarui: 25 Agustus 2017   21:09 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara umum, saya tidak sepenuhnya setuju dengan pernyataan tentang sel gajah lebih besar dari sel tikus karena ukuran gajah lebih besar dari tikus. Penjelasan pertama yaitu karena ukuran sel suatu makhluk hidup tidak mempengaruhi besar-kecilnya suatu makhluk hidup, melainkan karena jumlah sel yang terdapat di tubuh gajah lebih banyak, maka tubuh gajah lebih besar. Jumlah sel bisa dalam berbagai bentuk-bentuk sel, seperti diketahui bahwa sel memang memiliki bentuk yang berbeda-beda setiap jenisnya karena memang fungsi dari mereka berbeda-beda. Setiap jenis sel memiliki peran tersendiri dalam membantu tubuh makhluk hidup untuk bekerja lebih baik, dan bentuknya membantu mereka menjalankan peran ini secara efektif dan efisien. Beberapa sel memiliki bentuk yang agak sedikit aneh dibanding bentuk sel lain, seperti ontohnya pa sel neuron dan sel fotoreseptor. Mengapa mereka memiliki bentuk sel yang aneh? Dikarenakan mereka telah berevolusi untuk membantu merkea menjalankan fungsi spesifik ditubuh makhluk hidup.

Alasan selanjutnya untuk mendukung bahwa bukan ukuran yang lebih besar tetapi jumlah sel yang lebih banyak adalah, gajah berukuran jauh lebih besar dari tikus. Jika dianalogikan, tubuh gajah memiliki sejumlah organ dalam maupun luar yang sangat besar. Diketahui bahwa organ tersusun dari banyak jaringan dan jaringan tersusun atas banyak sel, maka semakin besar organ maka akan ditemukan semakin banyak jaringan, demikian juga dengan jumlah sel, pasti akan ditemukan lebih banyak. Contoh lain adalah gajah memiliki gading. Seperti yang kita ketahui, gading gajah sangat keras dan kokoh. Maka, pasti terdapat sel-sel yang sangat banyak yang tidak memiliki sama sekali ruang antar sel. Gajah juga memiliki belalai yang tikus tidak punya, ditambah ukuran belalai gajah sangat besar. Hal ini juga membuktikan bahwa jumlah sel lebih banyak terdapat pada gajah. Jika membandingkan dengan organ luar yang keduanya sama-sama memiliki, seperti contohnya telinga, sudah dipastikan bahwa telinga gajah lebih besar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar organ maka semakin banyak pula sel yang terkandung didalamnya.

Lalu apakah ukuran sel bisa bertambah besar karena hewan akan bertambah besar pula? Menurut saya, jawabannya adalah tidak. Mengapa? Karena pada penjelasan teori sudah dituliskan tentang pembelahan sel. Semakin bertambah besarnya ukuran sel, maka sel akan terus membelah, ini menyebabkan jumlah sel akan meningkat tetapi tidak dengan besar selnya. Tetapi, bagi saya ada suatu pengecualian kecil yaitu terhadp sel saraf. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa sel saraf memiliki bentuk yang cukup unik demi membantu pekerjaan yang akan dilakukan sel saraf. Diketahui juga bahwa ebberapa sel saraf membentang dari kepala hinga ujung kaki, maka dari itu ketika hewan mulai bertumbuh, sel ini akan bertambah panjang, tetapi tidak biasa bertambah besar.

Lalu bagaiman dengan sel lemak? Karena sel lemak mengangkut lemak dalam jumlah besar juga disimpan disitu. Jika hewan lebih gemuk, mungkinkah sel lemaknya lebih besar? Lagi-lagi saya menjawab tidak. Sel lemak yang lebih besar bisa diartikan bahwa hanya selaput sel yang lebih membentang karena berisi tetesan minyak yang lebih besar, tetapi bukan berarti organel sel yang terdapat pada sel lemak ikut membesar. Walaupun dapat kita lihat bahwa sel lemak akan sangat berbeda jika melihat dari tikus ke gajah. Pasalnya, sel lemak memeiliki fungsi jangka panjang yang penting dan karena gajah memiliki lebih banyak rentang waktu hidup ketimbang tikus, maka ukuran sel dapat membelah dengan cepat, sehingga terdapat banyak jumlah sel lemak pada gajah. Dan tetesan lemak itu bisa mereka hilang jika mereka mengalami penurunan berat badan, dan pada akhirnya ukuran sel kembali normal karena sudah tidak ada tetesan minyak berlebih.

Researchers from the University of Florida Genetics Institute, Harvard Medical School and other institutions developed mathematical models that they used to examine 18 cell types from mammals ranging from mice to elephants. They found cells that stay the same size but have drastically different energy needs that depend on the size of the mammals.

(Kutipan dari www.sciencedaily.com)

Dari kutipan diatas dapat berarti bahwa semakin besar ukuran sel, maka semakin besar pula tingkat kebutuhan energi yang diperlukan. Kita tahu bahwa mitokondria berfungsi untuk membentuk energi. Seperti julukannya yaitu 'power house', mitokondria membentuk ATP yang diperlukan untuk metabolisme dan penjalanan aktivitas sel dalam organel. Maka otomatis gajah memiliki lebih banyak mitokondria karena gajah memiliki kebutuhan energi yang besar. Tetapi bukan mitokondria akan semakin besar karena butuh energi lebih banyak, tetapi jumlah sel akan bertambah untuk memenuhi kebutuhan akan mitokondria yang bisa menghasilkan energi untuk menjalankan aktivitas sel.

Mari kita mengambil contoh, hati gajah dan hati tikus. Pasti lebih besar gajah, tetapi jumlah sel yang mempengaruhi besarnya hati, dan ukuran sel akan sama. Sama halnya pada sel darah merah. Seldarah merah membelah dan menggantikan dirinya sendiri dengan ukuran yang sama, jadi hasil pembelahan dari sel berukuran sama pula, maupun pada gajah ataupun tikus.

Jadi berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, saya dpaat menarik kesimpulan bahwa ukuran sel gajah tidaklah lebih besar dari sel tikus, dan sel tikus tidaklah lebih ekcil dari sel gajah. Sel disini mempengaruh keseluruhan organisme, bukan pada bagaimana ukuran organisme dan kebutuhan energinya mempengaruhi sel.

Akhir kata, meskipun kemajuan pada ilmu biologi telah berkembang pesat jika dilihat dari pertama-tama ditemukannya mikroskop hingga sekarang, namun kita kadang masih memiliki pemahaman yang relatif buruk tentang karakteristik umum sel lintas spesies, seperti yang ilmuwan bernama savage, maka diharapkan kita bisa belajar banyak dan mengembangkan pengetahuan tentang sel nantinya. Terimakasih kepada sahabat semua yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca tulisan pertama saya di sini. Maaf apabila ada kesalahan kata atau kesalahan pengetikan. Salam, dan sampai jumpa pada tulisan saya selanjutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun