Kekerasan yang mengandung SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan) adalah kekerasan yang terjadi bentuk diskriminasi atau kejahatan yang melibatkan suku, agama, ras atau golongan.
Ada banyak sekali penyebab terjadinya kekerasan SARA dalam masyarakat seperti kurangnya kesepahaman, kurangnya kesadaran tentang toleransi dan perbedaan kepercayaan antara satu sama lain. Tetapi penyebab utama yang paling sering menimbulkan terjadinya kekerasan SARA adalah karena perbedaan pendapat tentang kepercayaan yang mereka sudah mereka yakini dengan kepercayaan lain dan kurangnya rasa untuk menghargai pendapat orang lain tentang agama atau kepercayaan mereka masing-masing.
Sampai sekarang sudah ada banyak sekali kasus SARA yang terjadi di Indonesia maupun Internasional. Salah satu contoh kekerasan SARA yang terjadi beberapa tahun yang lalu adalah kasus Rohingya. Rohingya adalah sebuah kelompok etnis yang tinggal di Rakhine, Myanmar yang merupakan bagian termiskin di Myanmar dan segalanya keperluannya sangat terbatas. Sebagian penduduk Rakhine tidak suka dengan kehadiran Rohingya karena mayoritas Rohingya adalah orang yang beragama islam sedangkan mayoritas agama di Myanmar adalah Buddhis.
Pemerintah Myanmar mengatakan bahwa Rohingya adalah pendatang baru sehingga Rohingya tidak dimasukkan ke dalam kelompok masyarakat yang berhak mendapatkan kewarganegaraan. Sedangkan penduduk Rohingya menganggap dirinya sebagai bagian dari Myanmar. Ada sekitar 700.000 warga yang mengungsi ke Bangladesh untuk mendapatkan perlindungan dan lebih dari 100.000 warga Rohingya yang tewas serta ribuan desa hancur akibat kejadian tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan Formula 4+1 untuk membantu menyelesaikan kasus Rohingya yang berisi:
- Mengembalikan stabilitas dan keamanan.
- Menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan.
- Memberikan pelindungan kepada semua orang yang berada di bagian Rakhine tanpa memandang suku dan agama.
- Pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan keamanan.
Selama beberapa tahun Rohingya terus mencoba untuk keluar dari Myanmar dengan berbagai cara tetapi mereka tetap dikejar oleh tentara Myanmar. Melihat krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, banyak sekali negara yang memberikan bantuan untuk mereka dalam berbagai bentuk seperti keperluan sehari-hari, tempat tinggal, transportasi dan lain-lain.
- Melakukan aksi sosial untuk meningkatkan rasa toleransi dan harmonisasi antara masyarakat.
- Masyarakat harus bisa menghargai orang lain walaupun memiliki banyak perbedaan (SARA).
- Segala bentuk ketidakadilan tentang SARA harus dihapuskan.
- Perlu dikembangkannya rasa nasionalisme negara untuk meningkatkan rasa kesatuan dan persatuan antara masyarakat.
Sedangkan berikut adalah solusi yang dapat pemerintah lakukan untuk mengurangi terjadinya kekerasan SARA dalam masyarakat yaitu dengan:
- Menegaskan ketua-ketua RT/RW untuk berperan aktif dalam mengontrol kehidupan masyarakat.
- Sering diadakan pertemuan atau diskusi antara warga-warga sekitar.
- Memperkuat polri dan TNI.
Ada banyak sekali cara untuk mencegah terjadinya kejahatan SARA. Salah satunya yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari kita adalah dengan menghargai orang lain walaupun mereka berbeda dengan kita dalam jenis suku, agama, ras maupun golongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H