Kota adalah pusat pemukiman penduduk yang memiliki batas wilayah administrasi yang sudah diatur dalam perundang undangan dan berpenduduk relatit besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris dengan kepadatan Renduduk relatif tinggi.
Menurut Branch
Menurut Branch (1996: 2) Kota diartikan sebagai tempat tinggal dari beberapa ribu atau lebih penduduk, sedangkan perkotaan diartikan sebagai area terbangun dengan struktur dan jalan-jalan, sebagai suatu permukiman terpusat pada suatu area dengan kepadatan tertentu (Branch, 1996:2).
Menurut Burkhad Hofmeister, kota adalah sebuah pemusatan keruangan mulai dari tempat tinggal, tempat kerja bagi manusia itu sendiri, hingga kegiatan umum. Dalam hal ini, kegiatan umum dibagi menjadi dua sektor, yaitu sektor sekunder berupa industri dan perdagangan serta sektor tersier yang berupa jasa dan pelayanan masyarakat. Selain itu Hofmeister juga mengatakan bahwa pertumbuhan yang terjadi di pemusatan keruangan terjadi karena adanya pendatang yang memiliki kemampuan untuk melayani atau memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi wilayah yang letaknya jauh.
Menurut Northam, kota adalah sebuah wilayah atau daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi daripada jumlah kepadatan populasi. Penduduk yang ada di wilayah tersebut memiliki kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian, sehingga tidak tergantung dengan sektor pertanian. Kota menurut Northam juga bisa dijadikan sebagai pusat dari ekonomi, administrasi antar wilayah, dan pusat kebudayaan
Masyarakat merupakan sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah dengan memiliki kemandirian namun hidup secara bersamaan dan menghasilkan kebudayaan
sedangkan banyak deskripsi masyarakat menurut para ahli ,
Menurut Phil Astrid S. Susanto (1999: 6), masyarakat atau society merupakan manusia sebagai satuan sosial dan suatu keteraturan yang ditemukan secara berulang- ulang,Â
Sedangkan menurut Dannerius Sinaga (1988: 143), masyarakat merupakan orang yang menempati suatu wilayah baik langsung maupun tidak langsung saling berhubungan sebagai usaha pemenuhan kebutuhan, terkait sebagai satuan sosial melalui perasaan solidaritas karena latar belakang sejarah, politik ataupun kebudayaan yang sama.
Bagaimana Dengan Masyarakat Kota ?
Masyarakat kota memiliki karateristik heterogen, terdiri dari beragam suku, agama, dan golongan yang artinya  masyarakat  memiliki kelompok yang berbeda tetapi saling membaur tanpa menonjolkan unsur kebudayaannya masing - masing sehingga dapat hidup secara harmonis.
tetapi faktor terbesar yang mempengaruhi heterogenitas adalah adanya mobilitas atau perpindahan penduduk yang berasal dari berbagai wilayah yang memiliki etnis dan kebudayaan yang berbada dari daerah tujuan serta di dukung oleh kepadatan penduduk yang mendorong terjadinya pesaingan.
Problematika masyarakat kota hadir dari berbagai faktor diantaranya:
1. Atomisasi dan Pembentukan massa
faktor dari atomisasi masyarakat sangat banyak seperti masalah SARA, politik, ekonomi.