Kesepian membuat kita mendekati orang dengan sikap waspada dan curiga dan keraguan kita tampak jelas dan nyata di hadapan orang lain yang memaksa mereka untuk menghindar dari atmosfer kita yang tidak menyenangkan .
kemudian kita merasa terpukul dan berkesimpulan bahwa sikap curiga dan waspada yang kita perlihatkan sejak awal sudah benar.Â
Kenyataan bahwa perbuatan kita sendirilah yang menciptakan ramalan yang di penuhi sendiri seringkali sama sekali tidak terpikirkan oleh kita.Â
Sebagaimana kerap terjadi dalam hidup ketika perbuatan yang kita lakukan dilandasi rasa takut maka besar kemungkinan yang akan terjadi justru hal yang ingin kita hindari .
Tetapi apabila penilaian dan perilaku kita yang menyalahkan diri sendiri seakan-akan sepenuhnya di benarkan oleh pikiran kita sendiri.Sebagaimana kita dapat mengenali penilaian dan perilaku yang merusak diri kita?
Yang benar adalah bahwa sementara kita sering tidak melihat perilaku yang menyalahkan diri sendrii pada saat itu kita justru lebih baik dalam mengenali mereka saat melihat kembali ke belakang. Misalnya mungkin kita merasa benar untuk bersikap menyendiri di sebuah acara sosial bila beberapa orang yang kita kenal ternyata sudah terlibat dalam perbincangan lain, Namun begitu keesokan harinya kegelisahan sosial kita lenyap, mungkin kita akan menyadari bahwa seharusnya kita bisa menggabungkan diri dalam perbincangan mereka atau memperkenalkan diri pada paling tidak satu atau dua orang yang tidak kita kenal.
Yang lebih penting kita cenderung mengulangi kembali perilaku yang menyalahkan diri sendri dalam berbagai situasi yang seharusnya lebih mudah untuk kita kenali begitu kita mewaspadai tanda-tanda keberadaan mereka. Setelah mengenali tendensi-tendesi kita akan lebih berhati-hati terhadap kehadiran mereka dan menangkap sambil terus melangkah .
Karena itu, ingatkan diri anda agar waspada .meskipun keinginan untuk menganalisa perilaku diri sendiri dengan tepat pada awalnya mungkin tampak menakutkam,ketika saya meminta pasien untuk membayangkan pertemuan sosial  mereka serta mengenali kesalahan meraka biasanya mereka cukup berhail melakukannya.Setelah menerima alasan dasar bahwa paling tidak ada beberapa dari perbuatan kita yang tidak terlalu menguntungkan,kita harus mulai dapat mengenali hal-hal yang pernah kita ucapkan dan lakukan yang mungkin memiliki konsekuensi yang tidak direncanakan.Â
Sebagai contoh serena segera menyadari bahwa sedikit sekali pertanyaan yang dia ajukan kepada teman-teman kencannya tentang diri mereka  dan itulah yang mungkin membuat teman kencannya menyimpulkan bahwa dia tidak tertarik dengan mereka. Selain itu, kegelisahannya begitu besar sehingga dia jarang tersenyum saat sedang berkencan dan sudah pasti dia juga terlalu tegang untuk tertawa.Â
Setelah menyadari hal itu, dia mengenang kembali kencannya-kencannya dengan perasaan sedih tetapi dengan pengertian dalam .
"Pasti mereka menyangka saya sama sekali tidak menikmati kehadiran mereka . Yaah ,saya teman kencan yang payah !'Â