Wabah Demam Berdarah Dengue biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan. Tidak heran jika hampir setiap tahunnya, wabah DBD di golongkan dalam kejadian luar biasa (KLB).Â
Demam Berdarah Dengue dapat menimbulkan kematian apabila tidak ditangani dengan benar. Pemberantasan sarang nyamuk melalui Gerakan 3M menjadi salah satu langkah yang efektif dalam meminimalisir penyebaran virus yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Istilah 3M sudah tidak asing lagi karena merupakan  salah satu program Kementerian Kesehatan. 3M sendiri merupakan singkatan dari Menguras,Menutup dan Mengubur.Â
Gerakan 3M merupakan cara ampuh untuk menekan angka penyebaran penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Oleh karena itu, program 3M perlu dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya pada saat musim hujan. Dengan ditemukannya kasus DBD di Desa Sidomulyo, masyarakat merasa resah terlebih situasi saat ini memasuki musim penghujan. Untuk menangani hal tersebut diperlukan peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini.
Oleh karena itu, (03/9/2022) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kelompok 59 gelombang 8 melalui  program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) dengan Dosen Pembimbing Lapangan Delora Jantung Amelia, M.Pd. ikut serta dalam mensukseskan program Kementrian Kesehatan. Melalui program PMM, kelompok 59 gelombang 8 menerapkan Gerakan 3M untuk mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) bersama siswa-siswi SDN Sidomulyo 02 yakni dengan cara:
1. Menguras
Menguras tempat penampungan air dan menyikat dinding tempat penampungan air di kamar mandi. Karena telur nyamuk Aedes Aegypti dapat menempel cukup kuat pada dinding penampungan air.
2. Menutup