Mohon tunggu...
Ella Nurrahmah
Ella Nurrahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seeing The Side of Phenimism in Pope Joan's Novel "Pope Joan"

29 Mei 2022   14:58 Diperbarui: 29 Mei 2022   15:01 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Novel "Pope Joan" ini sangat menginspirasi, sebab dalam novel ini menceritakan perjuangan perempuan dalam emansipasinya. Pope Joan sebagai tokoh utama menunjukan bahwa perempuan juga punya hak untuk menuntut ilmu, dan tidak boleh distereotipkan. 

Bentuk stereotipe atau pelabelan negatif yang dialami oleh perempuan yaitu, berupa adanya ketidaksetaraan gender dengan menganggap perempuan itu aib keluarga yang tidak boleh mendapatkan pendidikan yang layak, meski sang perempuan mempunyai IQ diatas rata-rata.

Padahal, menurut Pope Joan perempuan juga bisa melakukan apa yang laki-laki lakukan.

Feminisme merupakan sebuah kajian yang menitik beratkan tentang ketidakadilan gender. Kajian feminisme membahas bagaimana patriaki lebih mendominasi dari pada kaum perempuan, dan feminisme tercipta untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dalam sistem patriaki. Tujuannya adalah meningkatkan derajat, dan menyetarakan kedudukan perempuan dengan laki-laki.

Novel "Pope Joan" karya Donna Woolfolk Cross ini dapat digunakan sebagai rujukan bahwa perempuan tidak harus dikelompokan dalam hal-hal tertentu, khususnya tentang masalah kepemimpinan. Pope Joan sebagai tokoh utama mendiskripsikan bahwa apabila perempuan dapat belajar, dan berusaha untuk meraih kesetaraan gender.

Novel ini juga sangat cocok jika kita kaitkan pada zaman sekarang, yang mana perempuan lebih cenderung mementingkan masalah postur atau gaya berpakaian tanpa melihat ada hal lain yang harus dibanggakan dalam dirinya. 

Novel ini tentu sangat cocok untuk pembaca yang suka dengan cerita terkait feminisme. Selain ceritanya yang sangat menarik, novel ini banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil seperti bagaimana keras upaya yang dilakukan seseorang pasti akan membuahkan hasil yang maksimal.

Novel ini sangat disarankan untuk dibaca, karena dalam segi aspek, dan isi cerita terkandung makna yang sangat positif dan, memotivasi untuk terus melakukan yang terbaik dengan usaha yang dilakukan. 

 

"Hidup perempuan"!! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun