Mohon tunggu...
ella nurlaelasari
ella nurlaelasari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia'17

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pemasaran untuk Pelaku UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

7 Januari 2021   18:17 Diperbarui: 7 Januari 2021   18:26 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari data  resmi 27 desember 2020, jumlah kasus covid-19 di Indonesia yang sudah terkonfirmasi adalah sebanyak 706,837 kasus(kompas.com). Untuk menghindari tersebar luasnya virus Covid-19 ini, pemerintah menghibau kepda masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan salah satunya tetap berada didalam rumah, tentu saja berpengaruh terhadap banyak hal termasuk UMKM.Pemerintah melalui situs resmi kementrian koperasi dan UMKM menyatakan Penyebaran covid-19 berpotensi berdampak secara langsung terhadap ekonomi termasuk keberlangsungan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM).(depkor.go.id) Kini Kementrian Koperasi dan UMKM tengah mendata kondisi UMKM yang mengalami kesulitan bahan baku, kendala proses produksi dan permintaan pasar yang turun drastis dan kemudian memetakan dampak covid-19 ini terhadap UMKM. Berdasarkan dari hasil observasi, rata-rata UMKM merasakan penurunan omset selama adanya covid-19.

Hal ini terjadi karena mulai berkurangnya aktivitas yang dilakukan diluar rumah, kesulitan dalam memperoleh bahan baku karena terjadi kendala transportasi, serta mulai turunnya kepercayaan masyarakat terhadap produk yang ada di luar terutama bidang kuliner. UMKM yang merupakan salah satu penopang perekonomian karena juga banyak menyediakan lapangan pekerjaan, dengan adanya covid-19 ini, juga mulai ada yang melakukan PHK atau merumahkan karyawan sementara karena perusahaan/usaha mereka harus tutup sementara waktu. 

Temuan yang lain berdasarkan Observasi, tidak semua UMKM merasakan penurunan omset penjualan dan harus menutup usahanya, ada UMKM yang masih stabil dan mengalami peningkatan omzet penjualannya karena mereka melakukan penyesuaian diri dalam hal produk dan melakukan beberapa strategi pemasaran untuk bertahan.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM termasuk memilih membuka produk baru atau memperbaharui sistem pemasaran mereka, karena bisnis yang mampu bertahan adalah bisnis yang resposif terhadap perubahan lingkungan mereka. Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM adalah sebagai berikut: menggunakan E-Commerce Ditengah covid-19 ini, penjualan secara langsung umumnya mengalami penurunan dikarenakan pola masyarakat yang lebih banyak berdiam dirumah.

Selain itu banyak pelaku UMKM yang memilih menutup toko atau usaha mereka dikarenakan adanya pembatasan jam operasional atau pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah tertentu. Adapun  cara untuk tetap menjalankan usaha d an menjangkau lebih banyak konsumen dan memperluas pangsa pasar yang dapat dilakukan oleh UNKM adalah memperluas jaringan dengan memanfaatkan web dan media sosial sebagi sarana menjual produk yang dipasarkan.

Adapun observasi yang saya lakukan kepda salah satu pelaku UMKM yaitu:

Nama                                       : Ibu Triana

Tempat tinggal                   : kota cilegon, Kelurahan Kebon Sari, RT 04/ RW 05

Usaha yang dijalani           : menjual pakaian keliling

Omset penjualan sebelum covid-19, biasanya mencapai rp. 700,000, paling rendah Rp 400,000, setelah terjdi covid-19, Ibu Triana jarang sekali berkeliling untuk menjual pakaiannya, perneh beberapa kali keliling ditengah pendemi Covid-19, namun penghasilan yang di dapatkan jauh dari omset sebelunya, adapun hasil diskusi dan wawancara yang kami lakukan untuk meningkatkan penghasilan dan mempertahan kan UMKM Ibu Triana ini dengan:

1. Memperbarui dan memperbaiki digital marketing

Digital marketing adalah adalah kegiatan promosi dan pencarian pasar melalui media digital secara online dengan memanfaatkan berbagai sarana misalnya jejaring sosial.(Purwana et al., 2017) seperti web dan media sosial.  

Untuk strategi pemasran yang bisa digunakan yaitu dengan cara  memasarkan produk secara digital seperti menggunakan media sosial seperti instagram, facebook, twitter dan masih banyak lagi.Selain itu pemasaran digital juga bisa dilakukan pada e-commerce dan banyak media lainnya.Perkembangan teknologi yang semakin pesat juga menjadikan digital marketing harus dapat dipahami dan dipelajari oleh UMKM. 

Penelitian(Hendrawan et al., 2019 )menyatakan digital marketing berpengaruh positif dan signifikan dalam peningkatan kinerja penjualan UMKM. 70% Pelaku usaha kreatif mengatakan digital marketing menjadi platform komunikasi utama dalam pemasaran produk, dan offline store akan menjadi pelengkap, dikarenakan kemudahan dan kemampuan digital marketing dalam menjangkau lebih banyak konsumen.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Purwana et al., 2017)  menyatakan bahwa pelaku usaha harus berusaha menumbuhkan keberanian dalam mencoba hal baru seperti menerapkan digital pemasaran dalam strategi usahanya untuk dapat terus mengembangkan usahanya. Pelaku UMKM juga bisa memulai dengan membuat situs web dan media sosial, serta menggunakannya secara rutin untuk melakukan promosi produk sehingga akan semakin percaya diri dan mengasah kreatifitas dalam pemasaran.

Ada beberapa bentuk pemasaran digital yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM untuk dapat melakukan pemasaran produk adalah sebagai berikut :

(1) Mempublikasikan poto dan video produk di situs web dan sosial media secara intensif dengan menyesuaikan segmen prodk yang kita miliki.

(2) Memanfaatkan instagram ads, facebook ads, google  ads, twetter ads, disply network dll yang  mudah diakses melalui sosial media dan bisa menjangkau konsumen dengan kriteria yang sudah kita tentukan sebelmnya.

(3) Membuat promisi melalui video produk pemasaran yang ditayangkan melalui situs web dan sosial media atau melakukan live promosi produk di faltform online. Strategi ini memungkinkan berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen akan produk yang dipromosikan.

(4) melibaktkan konsumen dalam memilih produk, melakukan edukasi dan mengenalkan kualitas produk secara intensif di situs web dan akun media sosial dan menggunakan kata-kata kreatif serta menggunakan hastag (#) agar lebih mudah ditemukan konsumen. Dengan hal ini nantinya terbentuk kesadaran merek dan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Adapun sistem marketing yang kami bantu untuk menaikan omset penjualan agar naik, yaitu dengan ikut mendisan dan mempromosikan produk melalui media sosial dan membuat akun olshop untuk menjadikan pemasaran produk lebih mudah,  seperti shopee, promosi melalui wa, fb dan instagram dengan tambahan watermak produk. 

Melakukan komunikasi penawaran produk dengan konsumen melalui media online seperti whatsapp dan chat di platform penjualan produk.

2. Perbaikan Kualitas Produk Dan Pelayanan

Bentuk peningkatan kualitas produk yang  dilakukan adalah melakukan kontrol mutu produk lebih detail dan menjamin kebersihan dan keamanan produk. Bagi pelaku UMKM  produk yang diual atau dipasarkan  bisa menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen serta ketahanan produk dan kualitas kemasan produk karena penjualan lebih sering menggunakan penjualan secara online sehingga daya tahan produk dan keamanan produk harus lebih ditingkatkan. Selain itu,   pelaku UMKM juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menambah jenis pelayanan seperti pesan antar dan pelayanan pembelian, seperti COD. .

Untuk jasa, pelayanan bisa di kembangkan dengan melalui media online dan menggunakan aktifikatas layanan menggunakan daring  seperti menjalin komunikasi ramah dengan coustomer sehingga bisa lebih efektif dan bisnis bisa berjalan seperti biasa.Pelayanan yang baik akan dapat membentuk kepercayaan konsumen sehingga dapat menciptakan kepuasan pelanggan dan membentuk loyalitas konsumen. Pada masa pandemik ini, kepercayaan konsumen menjadi salah satu faktor penting dalam keberlangsungan usaha.

Adapun beberapa perbaruan produk yang kami sesuaikan dengan kebutuhan konsumen yaitu, kami memeberikan arahan kepa ibu Triana untuk membuat produk yang lagi marak dan sangat dibutuhkan dimasa pendemi Covid-19, seperti membuat masker, hand sanitaizer dan FaceShild yang memang sangat dibutuhkan dimusim pendemi. 

Adapun produk yang dijual seperti masker yaitu buatan tangan Ibu Triana Sendiri, sehingga dalam pembuatan masker kami memberikn ide untuk meng Coustem masker-masker yang dibuat sesuai trand atau Reques elanggan, seperti membuat masker kain yang bertema K-pop, atau anime, karena produk yang bisa menyesuaikan dengan trand tidak teresan jadul dan menarik pelanggan.

Adapun produk Maskeryang dibuat seperti:

Dari sistem pemasaran dan produk yang dijual, alhamdulillah omset penjualan dari produk naik menjadi 60% perminggu, bahkan makin hari omset pemesanan produk coustem makin naik, sehingga penjualan produk buatan Ibu Triana naik dan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun