Mohon tunggu...
Ella
Ella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Memasak itu suatu kebutuhan bukan hobi😁 Masih belajar menulis dan membaca😅

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petani dan Tikus

7 Oktober 2023   07:49 Diperbarui: 8 Oktober 2023   22:10 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu hari, ada seekor tikus yang hidup di sawah. Tikus sangat gembira karena dia hidup di sawah yang indah dan banyak makanan yang tumbuh subur.

Di pagi hari, tikus itu sedang bermain di sawah dan melihat seorang petani sedang memanen sayuran, tikus melihat kacang dan ingin memakannya.

“Hai petani, apakah kau bisa memberi sedikit kacang untuk aku makan?”. Ucap tikus

Petani seketika terkejut mendengar suara tikus dan petani tidak pernah melihat atau mendengar tikus berbicara sebelumnya.

“Iya tentu saja, aku akan memberikanmu makanan “. Ucap petani

Kemudian petani mengambil segenggam kacang dan memberikannya kepada tikus. Lalu tikus dengan senang hati menerima kacang yang diberikan petani dan memakan  kacang dengan cepat.

“Terimakasih petani, kacangmu sangat lezat dan manis”. Ucap tikus

“Sama-sama tikus aku senang bisa memberikan mu kacang”. Ucap petani

Petani dan tikus mereka menjadi teman yang baik. Setiap hari, tikus pergi ke ladang  untuk meminta makanan. Petani dengan senang hati selalu memberikan kacang pada tikus.

Tiga bulan kemudian, ketika petani ingin menanam sayur kembali tiba-tiba petani jatuh sakit dan dia tidak bisa bekerja di ladangnya. Tikus pun sangat sedih saat melihat petani itu sakit.

“Hai petani, apakah kau sakit? “. Ucap tikus

“Ya aku sakit, aku tidak bisa bekerja di ladang”. Ucap petani

“Jangan khawatir wahai petani, aku akan membantumu bekerja di ladang”. Ucap tikus

Tikus bekerja di ladang petani, dia menanam kacang dan menyiraminya. Petani sangat senang melihat tikus membantunya.

“Terima kasih tikus, kau adalah teman yang baik”. Ucap petani

Tikus dan petani mereka hidup rukun dan bahagia selamanya. Tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun