Mohon tunggu...
Ella Elistiani
Ella Elistiani Mohon Tunggu... Seniman - hanya mahasiswa yang sedang belajar :)

Hai :) Selamat membaca, kreasikan pikiranmu dengan seni menulismu, buka wawasanmu dengan membaca setiap waktu. Salam Literasi!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The First Day of Boarding | Baca ini, Siapa Tahu Dapet Hidayah

6 November 2020   05:45 Diperbarui: 6 November 2020   05:49 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Siti "ayo"

Dasar tukang makan ujar mba dian, yu makan de kata mba dian kepadaku, ayo mba pungkasku.

Akupun merapihkan tempat sholatku dan mengikuti mereka kekantin untuk mengambil nasi dan lauknya.

Mba imas " makan disini gini de, bukan dipiring tapi diebleg, bebarengan tapi nikmatmya luar biasa "

Itulah yang dinamakan nikmatnya berjama'ah kata mba dian.

Udah ayo makan ucap siti

Aku pun mengikiti mereka ternyata benar nikmatnya tiada dua, meskipun lauknya sederhana.

Waktu menujukan pukul 18.00 adzan magribpun berkumandang.

Saatnya berjamaah magrib, orang orang yang lain sudah memasuki mushola, sebelum berjama'ah dimulai mereka biasanya sholat sunat terlebih dahulu dan melafalkan asmaul husna. Ternyata benar ujar mama, mondok itu menyenangkan banyak orang, banyak teman, sesudah sholat magrib aku pun mengikuti siti untuk ikut mengaji tasrifan bersamanya, ternyata kelas tasrifan banyak jamaahnya, mungkin ada sekita 25-30 orang, sebelum ada guru merekapun terbiasa mengulang pelajaran yang kemarin, nasoropi'il madhi yanshuru pi'il mudhore nasron mashdar. Ustadz pun datang ia memberikan pelajaran tentang tsulatsi majid warna awal yang memiliki tiga bab dan kami pun menhapalnya. Sungguh aku tak pernah menemukan suasana seasik ini. Pengajianpun selesai aku kemushola untuk menunaikan sholat isya berjamaah. Sholat isya pun telah usai kini kita berangkat lagi ke madrasah untuk mengaji sampe pukul 10.00 malam, dan ketika pengajian telah selesai aku merebahkan tubuhku dikasur dan berpikir aku sangat berterima kasih pada mama dan papa karena mereka telah membujukku untuk pergi kepesantren. Nyantri itu keren.

Sekian dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun