PendahuluanÂ
Di tengah dinamika globalisasi dan keragaman budaya, tantangan terhadap nilai-nilai toleransi semakin meningkat. Salah satu isu yang mendesak adalah radikalisme, yang dapat mengancam stabilitas sosial dan harmoni antarumat beragama. Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter dan sikap generasi muda. Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya mengajarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan pemahaman antarbudaya.
Melalui kurikulum yang dirancang dengan baik, pendidikan kewarganegaraan dapat membantu pelajar mengembangkan sikap kritis terhadap ideologi ekstremis dan mendorong mereka untuk menghargai perbedaan (Arianti et al., 2024). Dengan demikian, pendidikan ini menjadi benteng dalam mencegah radikalisasi dan menciptakan masyarakat yang harmonis. Artikel ini akan membahas bagaimana pendidikan kewarganegaraan dapat berkontribusi dalam membangun toleransi di kalangan pelajar serta langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mewujudkannya.
PembahasanÂ
Pendidikan kewarganegaraan adalah proses yang bertujuan untuk mengembangkan kesadaran dan partisipasi di kalangan warga negara. Fungsinya tidak hanya mengajarkan hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga menanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan pemahaman antar budaya (Anggraini et al., 2024). Toleransi sendiri memiliki arti kemampuan untuk menerima dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat. Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, toleransi dimaksudkan untuk mengurangi konflik dan meningkatkan integrasi sosial.
Radikalisme merupakan ideologi yang menolak nilai-nilai pluralisme dan demokrasi, sering kali berakhir dengan kekerasan atau tindakan radikal. Radikalisme di kalangan pelajar dapat mengancam stabilitas sosial dan harmoni antarumat beragama (Auzi et al., 2024). Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan radikalisasi.
Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Toleransi:
1. Implementasi Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural dapat dilakukan melalui mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Dengan cara ini, peserta didik diajarkan untuk menghargai keberagaman budaya dan agama di Indonesia. Misalnya, sekolah-sekolah dapat menyelenggarakan festival budaya yang melibatkan peserta didik dari berbagai latar belakang untuk berbagi tradisi mereka. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan keberagaman tetapi juga membangun rasa saling menghormati. Sehingga dapat mencegah berkembangnya paham radikalisme.
2. Penanaman Nilai-Nilai Pancasila
Nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah, dan kekeluargaan, dapat diinternalisasi melalui pendidikan kewarganegaraan. Hal ini membantu peserta didik untuk mengembangkan sikap toleran dan menghargai satu sama lain. Seperti kegiatan diskusi kelompok tentang penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu peserta didik memahami pentingnya saling menghormati dalam konteks keberagaman.