Ya , of course si Clara menerimanya. Mereka pun menjadi lebih dekat. Ada moments dimana mereka menempel setiap hari, ada berantemnya, ada nangis dan kesulitan bareng, tapi mereka berjuang dan melewati rintangan itu bersama. Hingga 3 tahun kemudian, Divisi nya Elio kedatangan anggota baru. Cewek, matanya besar, hidung mancung, bibir ukuran pas dengan bentuk hati, tubuhnya langsing, kulit putih, rambut lurus, tinggi 162 cm, 52 kg, barang-barangnya mewah.Â
Pokoknya para cowok, bahkan ada beberapa cewek yang langsung berpaling ke arahnya karena ia begitu cantik. Dan parahnya, Elio salah satu orang yang berpaling ke arah cewek itu. Nama cewek itu adalah Vanessa , lebih singkatnya Nessa. Elio disuruh untuk menjadi tour guide nya Nessa. Elio pun menerimanya langsung. Elio dan Nessa melewati beberapa bagian-bagian kantor dan berbincang cukup lama.
 Mereka pun sampai ke divisinya Clara, dimana Clara terlihat sedang sibuk mengerjakan pekerjaan nya sehingga tidak melihat Elio yang sedang bersama Nessa.Setelah beberapa hari,Nessa menjadi terkenal di kantor,karena penampilan dan sikapnya yang ramah. Nessa pun mendekati Elio hari demi hari karena Nessa tertarik sama Elio.
 Ada beberapa orang yang sudah mengatakan bahwa Elio memiliki pacar, namun Nessa menghiraukan kata-kata mereka dan masih mendekati Elio. Elio pun sedikit demi sedikit merasa terhasut kepadanya. Dan mereka mulai menjadi dekat. Clara yang terlalu sibuk dengan urusan kerjanya masih belum mengetahui apa yang terjadi di divisinya Elio
dan tidak terlalu memikirkan tentang anggota baru di divisi Elio. Akhirnya Elio dan Nessa pacaran diam-diam, mereka mengambil setiap kesempatan untuk menyentuh tangan, mengelus kepala, sampai yang lebih intim. Saat itu Clara menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat dari yang dia kira. Dan Clara memutuskan untuk menghabiskan waktunya bersama Elio.Â
Jadi Clara naik ke mobilnya dan pergi menuju ke apartemennya Elio. Sesampainya disana Clara memasukkan kode pin apartment Elio, dan memasuki ruangannya. Ia menutupi pintunya dan rebahan sebentar di tempat tidurnya Elio. Dan saat itu ia melihat jam dan sadar, Elio biasanya pulang jam segini.
Pov Clara
"Aduhh, harus sembunyi dimana yak, OH! Di lemarinya ajahh. Heheeh, nanti ku kagetin langsung". Gw masuk ke dalam lemarinya terus gw tungguin dia selama beberapa menit, sampai ada suara 'pip-pip-pip' hihihi udah datang diaa. "ihh sayang kamu gentleman banget sii, " ... hah? Itu suara cewek bukan? "hahaha, iya dongg, untuk kamu si apa aja gw lakuin, " Loh itu kan.. Suaranya Elio..Â
"Awww kamu kok manis banget sih sayangg, " Mereka??.. Wah.. Gw akhirnya memutsukan untuk keluar dari lemarinya *BRAKK* "keren ya lu Eli," "Loh! Clara!? Lu kenapa disini!??" "Lu pedulinya kenapa gw disini? Bukan mau jelasin lu lagi ngapain sekarang? Hah? " "I-ini aish, maaf Clar, jujur gw ga bermaksud-" "GAK BERMAKSUD?? YAUDAH NGAPAIN LU LAKUIN?? PARAH BANGET LU SUMPAH, GA NYANGKA GW LU GINI ORANGNYA," "Sudah, Elio pada akhirnya milih gw, berarti kalian tinggal putus kan? Apa susahnya?" kata si ular .Â
" Lu jangan bac*t ya, ngambil cowok orang aja, hobi lu ya?" "DIH, JAGA MULUT LO YA!" "Napa? Ga salah kan?" "wah- SINI LU BIAR GW JAMBAK RAMBUT LO" " Kalo mau marah ya marahin diri lo sendiri, orang bener lo ngambil cowok orang lain, najis lu," lalu gw hadap ke arah Elio "Putus ya kita, jorok juga gw liat cowok kayak lo," gw langsung keluar apartement itu terus ngebut ke rumah. Sampai dirumah, sumpah gw nangis parah.Â
Sampe mata gw merah, rambut berantakan, make-up juga berantakan. Gw juga akhirnya minum banyak alkohol di malam itu. Pokoknya gw ngerasa hati yang patah, untuk pertama kali seumur hidup. Hati gw bener-bener dipecahin jadi berkeping-keping. Tapi gw pasrah disitu gak? Oh tentu tidak. Mau gamau aku harus move-on.Â