Mohon tunggu...
Ella Zulaeha
Ella Zulaeha Mohon Tunggu... Self Employed -

Jadikan sabar dan sholat senagai penolongmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

YCPA Bukan Kontes Miss-missan, Putri-putrian atau Ratu-ratuan! “Inner Beauty is Number one!”

19 Juni 2012   01:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:48 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya kompetisi yang melibatkan kaum perempuan cenderung berorientasi pada penampilan fisik. Sekalipun fisik katanya bukan semata-mata yang menjadi penilaian utama. Namun pada kenyataannya para kandidat yang mengikuti ajang Miss-missan, Putri-putrian atau Ratu-ratuan ini tetap saja dinilai dari kemolekan tubuh, wajah yang cantik, tinggi badan ideal dan proporsional serta memiliki intelektualitas yang cemerlang. Kata "beauty" nampaknya telah begitu melekat pada ajang-ajang seperti ini.

Young Caring Professional Award (YCPA) 2012 yang digelar pada Sabtu, 16 Juni 2012 di Ballroom Djakarta Theater, ternyata memberikan nuansa berbeda dari ajang atau kompetisi kaum perempuan pada umumnya. Apa yang membuat YCPA begitu berbeda dengan kompetisi yang lain? YCPA diselenggarakan dalam rangka memberi penganugerahan kepada para perempuan professional dari berbagai kalangan, mulai usia 20 - 35 tahun yang memiliki perjalanan karir menarik, memiliki kepribadian kuat, inspiratif dan memiliki kepedulian yang tinggi. Penampilan fisik sama sekali bukan penilaian utama.

Baru kali ini saya menemukan ajang bergengsi dan berkelas seperti YCPA ini. Ini juga berkat Kompasiana, beruntung sekali saya bisa ikut menyaksikan secara langsung event menarik ini. YCPA kali ini dibuka oleh Bapak Dahlan Iskan. Saya juga turut menyaksikan bagaimana pak Dahlan Iskan begitu menikmati setiap stand yang digelar, sebelum ia memasuki ruang acara.

[caption id="attachment_183449" align="aligncenter" width="483" caption="Dok: Pribadi"][/caption]

Saat acara dimulai, tampillah 19 orang perempuan finalis YCPA 2012 yang memiliki intelektual, multitalenta dan sangat inspiratif beserta 9 orang Pembicara yang luar biasa. Event ini dikemas dalam sebuah seminar singkat "Caring Colours Femme Talks". Selain itu acara menarik ini juga menampilkan berbagai hiburan seperti stand up comedy, foto ala cover majalah, fashion sketch, networking games, serta DJ dan accoustic performance.

Dalam ajang YCPA ini para peserta dinilai oleh para juri sama sekali bukan dari penampilan fisik mereka. Tercatat sebanyak 853 pendaftar pada pada akhirnya terpilih 19 finalis. Penilaian dewan juri lebih kepada penilaian intelektual, presentasi, kepercayaan diri, dan cara mereka berkomunikasi. Selain itu mereka juga mampu menginspirasi dengan prestasi dan kegiatan yang mencerminkan caring for self, caring for company, dan caring for other.

19 orang finalis yang terpilih berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Mereka datang dari beragam profesi, ada mahasiswa ibu rumah tangga, bankir, dosen, pengusaha batik, pemilik resto, penyiar radio atau pembawa acara, bahkan ada juga seorang peneliti politik. Mereka merupakan wanita cantik yang sesungguhnya. Tentunya penilaian utama bagi dewan juri adalah Inner beauty is number one! Bagaimana mereka menjadi sosok yang bisa menginspirasi perempuan lain agar lebih peduli terhadap diri sendiri, lingkungan sekitar dan cerdas mengelola usaha.

Terpilihlah 9 orang pemenang dari 19 finalis yang dianggap memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dan mampu menginspirasi orang di sekitarnya. Mereka adalah Syarifa Aliyyah, Novia Fitri, Aghnia Nabila, Nancy Margried Panjaitan, Dini Pratiwisari, Fransisca Desy Patriciane, Rosalia Chika Artanti, Nilam Sari, dan Mommy Variana Anjani. Seorang finalis Nilam Sari juga terpilih menjadi pemenang favorit pilihan masyarakat melalui situs jejaring sosial Facebook Caring Colours.

Ke-9 perempuan yang bersahaja ini mampu memukau tim dewan juri yang terdiri dari Samuel Pranata (Sales and Marketing Director Martha Tilaar Group), Yoris Sebastian (konsultan OMG), Kemal Effendi Gani (pemimpin redaksi majalah SWA), Era Soekamto (desainer), Rene Suhardono (konsultan karier), Ligwina Hananto (konsultan keuangan), Fira Basuki (penulis), Alvin Adam (presenter), dan Marlin Sugama (produser dan penulis).

Para pembicara begitu sangat memukau dan menginspirasi para undangan yang hadir dengan presentasi yang mereka sajikan. Sembilan pembicara inspiratif ini adalah Revalina S.Temat, Deborah Dewi (graphologist dan pemenang YCPA 2011), Firliana Purwanti (penulis The Orgasm Project), Lucy Wiryono (pemilik Holycow Steakhouse by Chef Afit), Rudy Ramawi (Country Head Google Indonesia), Alvin Adam (presenter), Tri Mumpuni (pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan), Betti S. Alisjahbana (pendiri QB Leadership center), dan Rene Suhandono (konsultan karier serta pendiri Impact Factory).

[caption id="attachment_183450" align="aligncenter" width="483" caption="Revalina S. Temat (Dok. Pribadi)"]

1340069672377863822
1340069672377863822
[/caption]

Revalina S Temat, selebriti nan cantik ini didaulat pertama kali naik ke panggung untuk berbagi pengalamannya bagaimana ia dulu juga seorang perempuan yang kurang percaya diri dan masih malu-malu. Namun seiring berjalannya waktu, rasa percaya dirinya perlahan bangkit. Ia mulai memotivasi dirinya dengan kegiatan yang membuat dirinya merasa nyaman, salah satunya dengan seringnya mengolah tubuh agar selalu tampil prima.

Setelah itu tampil Deborah Dewi, seorang Graphologist, ahli membaca tulisan tangan. Ia juga pemenang YCPA tahun lalu. Deborah mengatakan "tulisan tangan bisa dikatakan sebagai curahan isi hati seseorang yang dituangkan dalam garis tulisan tangan yang tidak disadari." Awalnya, setiap kita telah diajarkan oleh orang tua atau guru di sekolah, bagaimana metode atau cara menulis. Ternyata dalam setiap goresan tulisan, memiliki interpretasi dan kepribadian yang berbeda-beda Perasaan seperti ini tanpa disadari terlihat melalui tulisan. Kepribadian dan sifat yang tak terbayangkan dan kadang tak nampak dari seseorang pun dapat tercermin melalui tulisan mereka.

[caption id="attachment_184718" align="aligncenter" width="483" caption="Deborah Dewi dan Graphologic - Doc. Pribadi"]

13406964241951606089
13406964241951606089
[/caption]

Deborah kemudian menampilkan contoh gaya tulisan Lady Gaga dan Tiger Woods. Ternyata kedua tulisan tokoh itu memiliki kesamaan. Kesamaan gaya tulisan mereka terlihat dari adanya lengkungan besar pada huruf "g" dan "y". Dalam ilmu grafologi, orang yang memiliki gaya tulisan seperti Tiger Woods ini memiliki kecenderungan hasrat seksual yang tinggi. Belakangan diketahui Tiger Woods ternyata ia terlibat skandal seks bersama 120 perempuan dalam waktu 5 tahun! Wow!

Saya begitu terpukau saat Firliana Purwanti, penulis The Orgasm Project menuturkan dengan sangat lugas dengan gaya bahasa yang tertata rapi menyoal Orgasme perempuan. Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan perempuan kurang mengalami orgasme saat berhubungan intim dengan pasangannya, diantaranya, dominasi laki-laki yang menomor duakan kepentingan perempuan sehingga membuat perempuan pasif dalam bercinta untuk mencapai kenikmatan seksualnya.

Selain itu faktor sosial seperti mitos keperawanan menjadi anggapan bahwa perempuan tidak pantas membicarakan kenikmatan seks secara terbuka. Pengetahuan yang terbatas soal seks juga mengakibatkan perempuan sulit untuk mendapatkan orgasme. Terkadang tekanan sosial di masyarakat kita agar menjadi perempuan "baik-baik", lugu saat di ranjang, cenderung pasif dalam mengutarakan keinginannya dalam berhubungan intim dengan pasangan bisa menambah daftar panjang mengapa perempuan sulit orgasme. Firliana membayangkan ledakan orgasme itu seperti gambaran teori ‘the big bang' dalam proses terciptanya alam semesta". Benar-benar luar biasa!

Pembicara lain yang tak kalah menarik adalah Lucy Wiryono. Lucy menceritakan bagaimana perjuangan suaminya, Afit Dwi Purwanto saat bermaksud membuat sebuah wirausaha dimana passion yang mereka ambil adalah kuliner berupa wagyu steak. Afit seringkali menjamu kliennya makan Wagyu di Hotel berbintang. Dari sinilah Afit terinspirasi membuat steak wagyu yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan dengan harga yang terjangkau.. Outlet Steak milik Lucy dan Chef Afit ini berlokasi di Jl. Bhakti no 15, Senopati dengan nama Holycow! Steakhouse by Chef Afit di bawah naungan PT. Holycow! Danadipa Indonesia.

Dalam usahanya ini, Lucy menciptakan suatu ‘Corporate Culture", dimana ia begitu memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Menurutnya, bila ia memperlakukan karyawannya dengan baik, maka karyawan pun tanpa diminta, mereka akan menunjukan kecintaan mereka terhadap pekerjaan. Karyawan itu merupakan ujung tombak keberhasilan usaha. Hal itu terbukti saat sebuah bank menawarkan KPR pada Lucy. Lucy pun tertarik untuk memberikan fasilitas itu kepada para karwayannya.

Pembicara lain yang begitu menginspirasi saya ingat adalah seorang Host yang terkenal dengan sebutan Jurnalisme Rasa, Alvin Adam. Alvin berbagi pengalamannya saat kuliah dulu. Bagaimana ia memulai usaha dari hobinya makan mie ayam di dekat kampusnya. Mulailah ia merayu si abang mie ayam agar menjual gerobak mie-nya. Siapa sangka usahanya itu kemudian berkembang pesat.

Selain itu Alvin dengan jurnalisme rasanya menceritakan bagaimana kecintaannya terhadap pekerjaannya di Metro TV sekalipun stasiun TV lain menawarkan angka yang fantastis. Sekali lagi, Alvin mengatakan bahwa ia cinta dengan pekerjaannya. Semua berawal dari sebuah rasa. Rasa memiliki, rasa nyaman, rasa senang. Dari rasa inilah ia bisa bekerja dengan hati.

Secara keseluruhan, para pembicara dalam FEMME TALKS ini benar-benar menebar inspirasi kepada para hadirin yang berpartisipasi dalam acara YCPA 2012 ini. Sungguh suatu acara yang dikemas begitu apik dan menarik. YCPA sangat layak untuk tetap diselenggarakan setiap tahunnya dan pantas diikuti oleh kaum perempuan yang memiliki multitalenta, tak sekedar hanya cantik semata, namun juga menginspirasi.

[caption id="attachment_183451" align="aligncenter" width="483" caption="Narsis dulu bareng Kompasianers :)"]

13400697291312358288
13400697291312358288
[/caption] [caption id="attachment_183453" align="aligncenter" width="483" caption="with Kompasianer Lala Aizawa"]
1340069794344236456
1340069794344236456
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun