Mohon tunggu...
Ella Zulaeha
Ella Zulaeha Mohon Tunggu... Self Employed -

Jadikan sabar dan sholat senagai penolongmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena ONS: Penyesalan Wanita Pasca Bercinta 1 Malam

10 Juli 2011   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:47 11021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_118533" align="alignleft" width="259" caption="Ilustrasi: Google Image"][/caption]

Kehidupan metropolitan kini sudah semakin mengikuti gaya hidup barat. Adat ketimuran sudah tak lagi dianggap sebagai suatu norma kepantasan. Arus informasi yang begitu deras, baik melalui media cetak, film, televisi maupun internet mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan seks, mempunyai dampak luar biasa terhadap budaya dan adat suatu bangsa.

Dalam hal perilaku seksual ‘ONS' atau One Night Stand kini menjadi suatu hal yang biasa dilakukan mereka yang sama-sama suka. Mereka sering menyebutnya hubungan itu sebagai ‘Mitra Sex' atau ‘Sex Buddy" yang bisa dilakukan kapanpun dan dengan siapa saja. Bila anda mendengar istilah ‘One Night Stand' Sex, jangan salah mengartikan. Istilah tersebut bukan melakukan hubungan seks semalam suntuk sambil berdiri. Akan tetapi nama lain dari ‘casual sex' yang berarti ‘bercinta' atau bersenggama tanpa komitmen. Fenomena ONS sering terjadi pada mereka yang tinggal kota besar yang muda, sukses, mapan, lajang dan sebagian telah menikah.

Mereka yang melakukan ONS sebagian besar dipengaruhi oleh minuman keras, narkoba, saling membutuhkan, dan juga ketagihan. Diskotik atau bar menjadi sasaran yang dicari untuk melakukan transaksi seks yang disertai narkoba, seperti inex dan putauw. Penyalahgunaan narkoba sendiri secara biologis dapat mempengaruhi fungsi seksual. Jenis narkoba yang dapat merangsang nafsu seksual atau perangsang seksual antara lain kokain dan mariyuana.

Sebenarnya istilah ‘cinta satu malam' bagi mereka yang biasa melakukannya adalah tidak tepat. Tidak ada cinta di dalam hubungan singkat tersebut. ‘No hard feeling' adalah prinsip mereka. Kecenderungan menganut aliran seks bebas yang sekedar ‘have fun, no more! Without love, comitment and married" sudah menjadi hal yang wajar bagi mereka. Mungkin istilah yang lebih tepat adalah ‘bercinta satu malam'. Karena hubungan seks itu hanya terjadi malam itu saja. Yang mengherankan adalah wanita yang rela melakukan ONS ini sama sekali tidak memikirkan efek atau akibatnya jangka panjang yang akan menimpa mereka. Dan biasanya wanita akan merasa sangat bersalah setelah melakukan ONS tersebut. Ia merasa dirinya tidak berharga dan tidak berarti lagi.

Tentu anda pernah mendengar lagu yang dinyanyikan Titi DJ ‘Penyesalan'. Lagu tersebut bertolak belakang dengan lagu Melinda ‘Cinta Satu Malam'. Simak syair lagu ‘Penyesalan' tersebut, dimana wanita merasa sangat menyesal ketika mereka menyerahkan ‘milik'nya kepada seseorang yang baru saja dikenalnya dan sama sekali tak ada cinta dalam hubungan tersebut. Sedangkan lagu ‘Cinta Satu Malam' menggambarkan betapa wanita begitu menikmati gelora bercinta satu malam, bagai di surga (katanya).

ONS tentu saja merugikan wanita. Penyesalan telah melakukan petualangan seks semalam bersama orang yang baru dikenal dan berakhir di ranjang. Karena petualangan seks itu digambarkan penuh dengan passion, suatu kenekatan si pelaku karena ia bersedia dan rela memberikan tubuhnya kepada seseorang yang baru saja dikenalnya. Tanpa perlu kenal wajah, tanpa perlu tahu nama bahkan identitasnya.

Jurnal Human Nature melakukan jajak pendapat di internet yang melibatkan responden wanita. Sebagian dari responden wanita tersebut mengungkap isi hati mereka dan menyatakan bahwa melakukan ONS sungguh merupakan suatu kesalahan besar. Beda halnya dengan pria. Pria justru sebaliknya. Hampir 4 dari 5 pria menyatakan mereka merasa senang dan bahagia menjalani hubungan singkat tersebut. Para pria itu berpendapat "I like one night stand! No face, no name, and no number!"

Dalam hubungan singkat tanpa cinta ini tentu saja pihak wanita yang selalu dirugikan. Pimpinan riset tersebut, Professor Anne Campbell, dari Durham University Inggris, yang memaparkan fakta bahwa perempuan ternyata memiliki perasaan bersalah setelah melakukan kegiatan sex one-night stand. Survei tersebut melibatkan 1.743 partisipan yang pernah melakukan ONS. Para laki-laki dilaporkan tidak merasa terbebani. tetapi terpuaskan dan tetap percaya diri setelah melakukan hubungan seks tanpa ikatan tersebut. Sementara itu, sebanyak 850 wanita dalam riset tersebut cenderung merasa khawatir dan cemas karena merasa 'telah dipakai' sehingga terpukul dengan kejadian tersebut. Para wanita dihinggapi perasaan bersalah dan mereka menyesal telah ‘dimanfaatkan' oleh pasangan seksnya.

Perasaan bersalah kaum wanita itu karena pertimbangan dan alasan, bahwa norma sosial yang sedang berlaku tidak mengijinkan kebebasan seks seperti itu. Perbedaan mendasar cara berpikir pria yang lebih menyukai hubungan jangka pendek dengan beda-beda pasangan. Sementara wanita, lebih membutuhkan kualitas senggama dibanding kuantitas. Kualitas yang dimaksud termasuk bobot, bibit dan bebet. Jadi, bukan sekedar pintar, tampan, gagah atau seksi. Dalam survey tersebut, alasan wanita yang melakukan ONS pada akhirnya berharap akan adanya kesempatan membawa hubungan tersebut ke tahap yang lebih serius.

Ternyata benar pernyataan yang sering kita dengar bahwa pria mencintai untuk memperoleh seks. Sementara, wanita memberikan seks untuk mendapatkan cinta. Dan bohong belaka bila wanita ‘bercinta' tanpa ikatan emosional atau dilandasi perasaan. Namun sayangnya, dari sekian ribu 'petualangan ONS, hanya segelintir pasangan yang bersedia bertemu kembali dan terlibat cinta sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun