Ella Wardani-202010230311358-Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
      Gangguan mood (mood disorder) adalah gangguan kesehatan mental seseorang yang naik (bahagia) dan turun (sedih) secara ekstrim. Bahkan bisa naik dan turun dalam satu waktu dengan periode yang cukup lama. Gangguan mood memiliki beberapa macam yaitu gangguan depresi mayor (gangguan mental yang berlangsung dengan durasi waktu yang cukup lama), gangguan bipolar (keadaan mental yang berseling antara depresi dan kebalikannya), dan gangguan afektif musiman (gangguan mental yang muncul dalam musim-musim tertentu).
      Seorang manusia pasti pernah merasakan sedih dan putus asa dalam situasi tertentu. Tetapi jika itu terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama maka itu bisa disebut sebagai depresi mayor. Penderita depresi mayor biasanya merasakan gangguan mental seperti merasa sedih, tidak bersemangat, sulit tidur, dan bahkan memikirkan kemungkinan untuk bunuh diri, juga mereka merasa tidak akan bisa merasakan kebahagiaan lagi.
      Seseorang yang mengalami depresi dapat dilihat dari ekspresi wajah, cara berjalan, suara, dan cara orang tersebut memperlakukan orang lain. Penderita depresi mayor ini dua kali lipat lebih banyak diderita perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Depresi ini juga tidak memandang usia, meskipun tidak biasa ditemukan dikalangan anak-anak.
Berikut adalah beberapa faktor yang memepengaruhi penderita depresi mayor adalah sebagai sebagai berikut,
1. Genetika dan Peristiwa Kehidupan.
Depresi atau gangguan mental dapat diwariskan sebagai karakter dan sebagian dari gen tetapi tidak terlalu spesifik untuk depresi. Resiko depresi dapat meningkat dari saudara wanita yang mengalami depresi sebelum berusia 30 tahun (Bierut dkk., 1999; Kendler, Gardner, & Prescott, 1999; Lynos dkk., 1998). Jika dibandingkan dengan ketergantungan alkohol maka akan diwariskan kepada kerabat pria yang masih berusia muda.
2. Hormon
Salah satu pemicu depresi yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama lalu hilang dan kembali lagi adalah stress. Karena hormon kortisol memepersiapkan tubuh untuk bertindak tetapi kadar hormon kortisol dalam jangka panjang dapat menguras energi, menggangu tidur, dan yang paling utama adalah memicu timbulnya depresi.
3. Abnormalitas dan Dominasi Belahan Otak
Saat individu normal sedang bahagia maka akan ada peningkatan aktivitas pada prafrontal kiri (bagian otak yang mengatur lima fungsi utama yaitu perencanaan, mengorganisasi, pengambilan keputusan, kepribadian, maupun seleksi perhatian, dan fungsi motorik). Pada penderita depresi akan mengalami penurunan aktivitas pada korteks prafrontal kiri dan kenaikan pada korteks prafrontal kanan (berkebalikan dengan individu normal).
4. Virus
Ada beberapa kasus depresi yang disebabkan karena terinfeksi virus. Virus yang menular dari manusia ke-spesies lain (hewan) Â mungkin memiliki dampak yang berbeda ketika diterima oleh tubuh hewan. Â Jika kasus yang terjadi cukup parah maka akan beralibat fatal, tetapi jika kasusnya cukup ringan maka hanya akan berpengaruh terhadap perilaku seperti penyakit borna.
Adapun cara mengatasi depresi menurut perpektif biopsikologi dan psikologi islam
A. Menurut Biopsikologi
1. Obat Antidepresi. Obat antidepresi dibagi menjadi beberapa tipe sesuai dengn kebutuhan seperti kategori trisiklik (akan menimbulkan kantuk, bibir kering, sulit buang air kecil, dll), kategori SSRI atau selective serotonin reuptakeinhibirors (cara kerjanya mirip dengan trisiklik), kategori MAOI atau monoamine axidase inhibitor (pengguna obat kategori ini harus menghindari makanan/minuman yang mengandung tiramin seperti keju dan kismis karena jika tercampur mendampak tekanan darah tinggi), Â kategori antidepresi antipikal (obat ini memiliki efek samping yang ringan).
2. Terapi Elektrokonvulsif (ECT).
3. Mengubah Pola Tidur
B. Menurut psikologi islam ada beberapa unutk mengatasi depresi, seperti shalat, dzikir, beriman kepada qada' dan qadar, tawakkal, berdo'a, mendekatkan diri kepada allah, melakukan kegiatan sosial yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian, dan masih banyak lagi.
Referensi
Ayo Media Network. (2019). Ayo Kenali Limbik dan PFC Dalam Otak Sebelum Ambil Keputusan - AyoCirebon.com. AyoCirebon.com. https://www.ayocirebon.com/read/2019/07/11/2906/ayo-kenali-limbik-dan-pfc-dalam-otak-sebelum-ambil-keputusan
Cara Mengatasi Depresi Berat Menurut Islam | Dream.co.id. (2019). Dream.co.id. https://www.dream.co.id/fresh/cara-mengatasi-depresi-berat-menurut-islam-191116c.html
Kalat, J. W. (2010). Biological Psychology (9th ed). Penerbit Salemba Humanika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H