Mohon tunggu...
Ella Wardani
Ella Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Merasa Sedih dan Putus Asa Sepanjang Waktu? Yuk Kenali Beberapa Macam Gangguan Mood dalam Perspektif Biopsikologi!

16 Juni 2021   14:16 Diperbarui: 16 Juni 2021   14:33 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ella Wardani-202010230311358-Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

            Gangguan mood (mood disorder) adalah gangguan kesehatan mental seseorang yang naik (bahagia) dan turun (sedih) secara ekstrim. Bahkan bisa naik dan turun dalam satu waktu dengan periode yang cukup lama. Gangguan mood memiliki beberapa macam yaitu gangguan depresi mayor (gangguan mental yang berlangsung dengan durasi waktu yang cukup lama), gangguan bipolar (keadaan mental yang berseling antara depresi dan kebalikannya), dan gangguan afektif musiman (gangguan mental yang muncul dalam musim-musim tertentu).

            Seorang manusia pasti pernah merasakan sedih dan putus asa dalam situasi tertentu. Tetapi jika itu terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama maka itu bisa disebut sebagai depresi mayor. Penderita depresi mayor biasanya merasakan gangguan mental seperti merasa sedih, tidak bersemangat, sulit tidur, dan bahkan memikirkan kemungkinan untuk bunuh diri, juga mereka merasa tidak akan bisa merasakan kebahagiaan lagi.

            Seseorang yang mengalami depresi dapat dilihat dari ekspresi wajah, cara berjalan, suara, dan cara orang tersebut memperlakukan orang lain. Penderita depresi mayor ini dua kali lipat lebih banyak diderita perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Depresi ini juga tidak memandang usia, meskipun tidak biasa ditemukan dikalangan anak-anak.

Berikut adalah beberapa faktor yang memepengaruhi penderita depresi mayor adalah sebagai sebagai berikut,

1. Genetika dan Peristiwa Kehidupan.

Depresi atau gangguan mental dapat diwariskan sebagai karakter dan sebagian dari gen tetapi tidak terlalu spesifik untuk depresi. Resiko depresi dapat meningkat dari saudara wanita yang mengalami depresi sebelum berusia 30 tahun (Bierut dkk., 1999; Kendler, Gardner, & Prescott, 1999; Lynos dkk., 1998). Jika dibandingkan dengan ketergantungan alkohol maka akan diwariskan kepada kerabat pria yang masih berusia muda.

2. Hormon

Salah satu pemicu depresi yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama lalu hilang dan kembali lagi adalah stress. Karena hormon kortisol memepersiapkan tubuh untuk bertindak tetapi kadar hormon kortisol dalam jangka panjang dapat menguras energi, menggangu tidur, dan yang paling utama adalah memicu timbulnya depresi.

3. Abnormalitas dan Dominasi Belahan Otak

Saat individu normal sedang bahagia maka akan ada peningkatan aktivitas pada prafrontal kiri (bagian otak yang mengatur lima fungsi utama yaitu perencanaan, mengorganisasi, pengambilan keputusan, kepribadian, maupun seleksi perhatian, dan fungsi motorik). Pada penderita depresi akan mengalami penurunan aktivitas pada korteks prafrontal kiri dan kenaikan pada korteks prafrontal kanan (berkebalikan dengan individu normal).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun