Mohon tunggu...
Elkia Aulia
Elkia Aulia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Batu Akik "Lawan atau Kawan" ?!

16 Mei 2015   06:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir - akhir ini, demam batu akik semakin di gandrungi berbagai kalangan di Indonesia. Mulai dari masyarakat biasa, pengusaha, pegawai negeri, tentara, polisi bahkan sampai pejabat pemerintahan.

Fenomena ini cukup menarik, mengingat di era 80-an hingga 90-an batu akik identik dengan perhiasan murah yang dijual di emperan toko. Namun kini, batu akik menjadi berkembang pesat. Batu akik yang mulanya hanya menjadi perhiasan murah pengganti perhiasan emas, kini menjadi barang yang mempunyai harga jual yang tinggi bahkan harganya bisa melampaui harga emas. Maka dari itu tak heran banyak orang yang menjadikan batu akik sebagai ladang usaha.

Mereka menjadikan batu akik sebagai ladang usaha dikarenakan permintaan batu akik yang cukup tinggi. Hingga membuat sejumlah pengrajin batu akik selalu dipadati pengunjung. Hal ini sangat menguntungkan bagi para pengrajin batu akik maupun bagi para penjual batu akik. Pasalnya harga batu akik saat ini bisa mencapai angka puluhan juta bahkan ada juga yang berharga sekitar ratusan juta. Tentu saja, setiap orang pasti tergiur untuk membuka usaha tersebut.

Namun, selain menguntungkan ternyata batu akik pun dapat merugikan. Banyaknya orang yang ingin mendapatkan penghasilan tinggi dengan cara menjual batu akik membuat orang - orang tersebut rela melakukan apa saja agar batu akik yang mereka jual terlihat bagus dan berharga mahal. Salah satu cara yang mereka kenakan adalah menjual batu akik palsu. Walaupun, terlihat indah, bagus dan mirip dengan batu akik asli namun batu akik tersebut adalah palsu. Maka dari itu tak heran jika ada banyak orang yang sudah tertipu. Mereka mengira batu akik yang mereka beli atau kenakan itu asli namun nyatanya palsu. Hal itu di sebabkan karena batu akik tersebut terlihat seperti asli namun nyatanya palsu. Hal itu juga menyebabkan mereka mengalami kerugian uang hingga berjuta - juta.

Selain itu, para pengrajin atau pun penambang batu akik dapat dirugikan dengan adanya penyakit Silikosis. Silikosis yaitu suatu penyakit saluran pernafasan akibat menghirup debu silika yang berasal dari batu - batuan tersebut. Gejala awalnya mungkin terlihat ringan hanya ditandai dengan sesak nafas di sertai batuk - batuk. Namun bila penyakit silikosis ini sudah berat maka akan rentan terhadap penyakit lain dan bahkan bisa terkena komplikasi seperti TBC, Bronkitis dan Emphysenic (Kembang paru - paru).

Batu akik juga dikhawatirkan dapat merusak akidah atau ahlak seseorang karena banyak dari penggemar batu akik percaya bahwa batu akik ini mempunyai kekuatan yang mengarah ke arah syirik atau musyrik. Contohnya adalah orang - orang percaya bahwa batu akik mempunyai jimat seperti dapat menyembuhkan suatu penyakit, dapat menggaet wanita, dapat memperbanyak rezeki dan lain lain.

Beberapa pihak pun menyayangkan Daerah penghasil batu akik menjadi rusak ekosistem-nya akibat maraknya penggalian tambang batu akik.

Sumber foto : http://palembang.tribunnews.com/2015/02/27/mui-demam-batu-akik-ditakutkan-rusak-akidah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun