Banyak wisatawan yang telah menjadi korban para oknum. Umumnya mereka mengalami kerugian akibat pihak penyelenggara wisata tidak memberikan pelayanan yang sesuai dan memenuhi komitmen yang dijanjikannya pada saat para calon korban mendaftarkan diri mengikuti suatu paket wisata.
Kerugian yang dialami bukan hanya dari segi uang dan waktu yang hilang percuma namun juga secara emosional, rasa kuatir, malu, dan marah. Berita yang cukup menghebohkan baru saja terjadi ketika seorang pemimpin kelompok wisatawan (Tour Leader) tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi. Tentu saja kejadian ini membuat resah dan kuatir para wisatawan yang sedang dipimpinnya, apalagi terjadi di luar negeri.
Menjadi seorang Tour Leader tidaklah semudah yang dibayangkan. Kebanyakan orang menilai bahwa pekerjaan sebagai Tour Leader sangat sederhana dan menyenangkan karena bisa jalan-jalan gratis ke luar negeri. Orang awam banyak beranggapan bahwa tidak diperlukan keahlian dan pendidikan khusus untuk menjadi seorang Tour Leader sehingga siapapun bisa menjadi Tour Leader. Padahal, sejatinya syarat untuk menjadi seorang Tour Leader tidak semudah yang dipikirkan selama ini. Kemampuan berbahasa asing dan pengalamannya berpergian ke luar negeri tidaklah cukup untuk menjadi seorang Tour Leader.
Tour Leader menjadi ujung tombak dari suatu biro perjalanan wisata (Travel Agent). Paket wisata yang sudah dikemas menarik oleh biro perjalanan wisata akan menjadi sia-sia bila pada pelaksanaannya Tour Leader tidak mampu menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik.Â
Seorang Tour Leader harus memiliki pandangan yang benar terhadap pekerjaannya karena dia tidak sekadar menjadi pemimpin bagi wisatawan-wisatawan dalam kelompoknya. Para wisatawan selalu berharap mendapatkan pengalaman yang menyenangkan saat pergi berlibur sehingga mereka berharap kehadiran Tour Leader dapat mendukung terwujudnya impian mereka. Oleh karena itu, kemampuan berkomunikasi, handal untuk mencari solusi bila ada masalah, disiplin, dan bertanggung jawab menjadi salah satu kriteria mendasar yang patut dimiliki oleh seorang Tour Leader.
Salah seorang pakar perjalanan wisata mengatakan bahwa pekerjaan seorang Tour Leader merupakan pekerjaan kelas dunia. Pernyataan ini bukan berarti karena pekerjaannya yang berkeliling dunia tapi karena pekerjaan ini memerlukan suatu keahlian yang tidak semua orang bisa melakukannya.Â
Sama seperti pekerjaan profesional lainnya, misalkan: pilot, dokter, mekanik, maka seorang Tour Leader sebaiknya terdaftar dalam organisasi resmi, tergabung dalam komunitas, dan memiliki sertifikasi yang menjadi bukti kompetensi terkait dengan pekerjaannya. Ada berbagai aturan dan etika yang mengikat seorang Tour Leader saat menjalankan pekerjaannya. Hal ini tentunya dapat meminimalisir risiko dan kejadian-kejadian yang tidak diharapkan oleh para wisatawan selama perjalanan dilakukan.
Pekerjaan seorang Tour Leader sangat kompleks karena dia bukan hanya menjadi pemimpin bagi sekelompok wisatawan sebelum, selama, dan sesudah perjalanan namun juga harus mampu berkoordinasi dengan seluruh pihak yang terlibat, seperti: pramuwisata setempat (local guide), transportasi, restoran, hotel, objek wisata, dan sebagainya.
Saat menjalankan tugasnya di luar negeri, kekompakan dan kebersamaan antar Tour Leader juga sangat perlu dibangun. Seringkali dalam kondisi darurat para Tour Leader yang berasal dari travel agent yang berbeda saling bahu-membahu bekerjasama untuk menolong, mencari solusi, dan menyebarkan informasi yang bermanfaat. Dalam dunia Tour Leader tidak ada istilah senior dan yunior, tanpa mempedulikan asal travel agent-nya, proses saling belajar dan berbagi harus berjalan tiada henti.
Kompetensi seorang Tour Leader tidak hanya diukur dari seberapa besar pengetahuannya terhadap sejarah suatu daerah atau objek wisata. Seorang Tour Leader harus mampu membangun kebersamaan dan rasa menyenangkan bagi wisatawan yang berada di kelompoknya. Pengalaman dan informasi-informasi inilah yang sulit diperoleh wisatawan bila melakukan perjalanan sendiri dibanding ikut dalam suatu paket wisata.
Pemimpin yang Melayani
Dalam ilmu manajemen sumber daya manusia, konsep kepemimpinan pelayan (Servant Leadership) cukup populer sejak digagas oleh Robert K. Greenleaf pada tahun 1970. Konsep ini telah mengilhami banyak pemimpin di berbagai organisasi untuk mengubah pandangannya bila menjadi pemimpin. Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki kesadaran untuk bersikap sebagai pelayan yang menetapkan standar bila dirinya sebagai pihak yang dilayani. Dengan kata lain, pemimpin harus bisa mendahulukan kebutuhan prioritas dari orang-orang yang dilayaninya.
Jiwa melayani juga menjadi kerangka dalam pekerjaan seorang Tour Leader. Seorang Tour Leader bisa dikatakan sebagai pemimpin yang melayani. Walaupun demikian, Tour Leader bukanlah seorang "pembantu 24 jam" yang wajib memenuhi segala permintaan peserta tour karena ada batasan tertentu untuk pelayanan yang bisa diberikan. Dalam situasi tertentu, diperlukan berbagai penyesuaian dan keputusan mendadak yang harus diambil seorang Tour Leader demi kebaikan bersama.
Pengorbanan waktu bagi keluarga tidak dihiraukan seorang Tour Leader selama menjalankan pekerjaannya. Â Setiap Tour Leader harus selalu siap untuk menghadapi risiko yang setiap saat bisa mengancam keselamatan dirinya. Tidak pernah bosan Tour Leader mengingatkan para peserta tour untuk selalu waspada terhadap barang-barang berharga yang dibawanya dan mengantisipasi berbagai tindak kriminal yang mungkin terjadi. Setiap wisatawan, termasuk Tour Leader, tetap harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar perjalanan selalu menyenangkan dan mengesankan.
Tips Berwisata agar Nyaman dan Lancar
Dengan semakin maraknya kasus-kasus yang terjadi, ada baiknya para calon wisatawan mengetahui dengan baik rekam jejak biro perjalanan wisata pada saat membeli sebuah paket wisata. Biro perjalanan wisata pasti tidak akan mengorbankan reputasinya karena menugaskan Tour Leader abal-abal atau karbitan yang tidak memiliki kompetensi di bidangnya. Oleh karena itu, jadilah wisatawan bijak yang tidak hanya tergiur tawaran dengan harga murah tetapi turut peduli terhadap kualitas Tour Leader yang akan menemaninya selama perjalanan dilakukan.
Selamat berwisata...
--------------------------
* Elkana Timotius merupakan Freelance Tour Leader yang terdaftar sebagai anggota "Indonesian Tour Leader Association" (Nomor: 1012-0523), tersertifikasi sebagai Tour Leader oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (No. Reg. PAR 113 00334 2013), dan tergabung dalam komunitas Tour Leader "Patriot Table 38" (Nomor: 38-218).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H