Nah! kita sudah mengetahui beberapa alasan mengapa lembaga CAT memberi penilaian yang sangat rendah terhadap Indonesia. Namun, ada semua masalah pasti ada solusinya kok, yang dimana langkah-langkah ini perlu diperluas dan dipercepat untuk mencapai dampak yang signifikan. Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk meningkatkan aksi iklim Indonesia:
- Meningkatkan Target Pengurangan Emisi: Indonesia perlu menetapkan target pengurangan emisi yang lebih ambisius dan sejalan dengan tujuan Paris Agreement.
- Transisi Energi: Mengurangi ketergantungan pada batu bara dan meningkatkan investasi dalam energi terbarukan.
- Penghentian Deforestasi: Memperketat pengawasan dan penegakan hukum untuk mencegah deforestasi ilegal serta meningkatkan reforestasi.
- Pendanaan dan Teknologi: Meningkatkan akses terhadap pendanaan internasional dan teknologi ramah lingkungan melalui kerjasama internasional.
- Keterlibatan Semua Pihak: Mendorong partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta, masyarakat sipil, dan pemerintah daerah.
Penilaian Climate Action Tracker terhadap Indonesia memberikan gambaran yang jelas bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan aksi iklim negara ini. Dengan sumber daya alam yang melimpah dan posisi strategisnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam aksi iklim global. Namun, ini memerlukan komitmen yang kuat, kebijakan yang tegas, dan implementasi yang efektif. Hanya dengan demikian, Indonesia dapat berkontribusi signifikan dalam menjaga keberlanjutan bumi untuk generasi mendatang dan meningkatkan peringkatnya di mata dunia dalam upaya melawan perubahan iklim.
Nah! kita sudah mengetahui beberapa alasan mengapa lembaga CAT memberi penilaian yang sangat rendah terhadap Indonesia dalam menangani masalah perubahan iklim, maka dari itu ayo! kita perbaiki bumi kita mulai dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu, kalau bukan kita siapa lagi? kalau bukan sekarang maka kapan lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H