Mohon tunggu...
Elvanadi
Elvanadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Adventure, Mantan Karyawan,Guide, Sopir

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Budaya Minun Kopi Bagi Daerah Tanpa Penghasil Kopi

17 Agustus 2024   17:59 Diperbarui: 17 Agustus 2024   18:27 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Kopi Pinggir Jalan/Dok pribadi

Tradisi minum kopi kini berkembang di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan di daerah yang bukan penghasil kebun kopi.

Meskipun tidak memiliki kebun kopi sendiri, daerah ini juga mengembangkan budaya minum kopi baik dalam cara penyajian maupun suasana yang diciptakan. 

Berikut adalah beberapa contoh tradisi minum kopi di daerah yang bukan penghasil kebun kopi:

1. Warung Kopi di Yogyakarta
Yogyakarta bukanlah daerah penghasil kopi, namun kota ini memiliki tradisi minum kopi yang unik, yaitu Kopi Joss.

Adalah kopi hitam disajikan dengan cara yang cukup menarik, di mana bara api yang membara dimasukkan ke dalam gelas kopi kemudian suara joss yang dihasilkan ketika bara api bertemu dengan kopi panas menjadi asal mula nama Kopi Joss. 

Warung kopi ini biasanya menjadi tempat berkumpul bagi berbagai kalangan, dari pelajar, mahasiswa hingga wisatawan.

2. Kopi Khop di Aceh Barat
Di daerah Meulaboh, Aceh Barat, kopi disajikan dengan cara yang unik, yakni menikmati minum  kopi dalam gelas yang ditelungkupkan di atas piring kecil. 

Untuk meminum kopi ini, orang harus menghisapnya dari bawah gelas menggunakan sedotan, meskipun Aceh dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik, seperti Gayo, tradisi minum kopi di Meulaboh yang jauh dari perkebunan kopi tetap menunjukkan keunikannya tersendiri.

 3.  Ngopi di Surabaya
Tradisi Ngopi di Warung Kopi Cak  di Surabaya, tradisi minum kopi ini berkembang pesat meski kota ini tidak memiliki kebun kopi. 

Warung kopi yang dikenal dengan sebutan "Warkop Cak" tersebar di seluruh penjuru kota, dimana masyarakat Surabaya gemar ngopi sambil nongkrong di warung-warung kopi yang sederhana. 

Berbagai varian sajian dari mulai Kopi tubruk, kopi hitam, dan kopi susu menjadi pilihan utama.

Tradisi ini tidak hanya sekedar menikmati kopi, tetapi juga sebagai ajang wahana bersosialisasi.

5.  Kopi Pait di Bali
Kopi Pait (Kopi Bali)
Bali memiliki tradisi minum kopi yang dikenal sebagai Kopi Pait, yang berarti kopi pahit. Kopi ini biasanya disajikan dalam bentuk kopi tubruk tanpa gula. Meski bukan daerah penghasil kopi utama, seperti Kintamani, Bali mengembangkan budaya minum kopi yang kuat. Kopi Pait sering dinikmati oleh para lansia di desa-desa sebagai bagian dari tradisi sehari-hari.

6. Kopi Rarobang di Maluku
Di Maluku, khususnya  daerah yang bukan penghasil kopi, masyarakat memiliki tradisi minum kopi yang disebut Kopi Rarobang. Kopi ini diseduh dengan tambahan rempah-rempah seperti jahe, cengkih, dan kayu manis, memberikan cita rasa hangat dan pedas.

Tradisi ini biasanya dinikmati di malam hari untuk menghangatkan tubuh.

7. Kopi Tanggar
Di Pulau Belitung, meski tidak memiliki kebun kopi, ada tradisi minum kopi hitam yang dikenal dengan nama Kopi Tanggar   (kopi hitam yang dimasak pada tungku). Kopi ini biasa dinikmati di rumah atau di warung kopi sederhana, sering kali disajikan bersama makanan ringan seperti kue basah.

Tradisi minum kopi di berbagai daerah di Indonesia tidak hanya sekedar soal minum saja, tetapi juga mencerminkan budaya,  kebiasaan serta cara hidup masyarakat setempat. 

Meskipun beberapa daerah tidak memiliki kebun kopi, mereka tetap memiliki cara unik untuk menikmati seduhan kopi, menjadikan kopi sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun