Mohon tunggu...
Elvanadi
Elvanadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Adventure, Mantan Karyawan,Guide, Sopir

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stress Tingkat Tinggi, Lakukan Digital Detoks dan Kembali ke Alam

30 Juli 2024   08:50 Diperbarui: 30 Juli 2024   08:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Alam Hijau untuk Digital Detoks / dok pribadi

Di era digital yang serba instan, kehidupan kita terhubung erat dengan teknologi.

Ponsel pintar, media sosial, dan internet telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. 

Namun, ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat membawa dampak negatif seperti stres, kecemasan, dan kehilangan komunikasi dengan dunia nyata. 

Digital detoks atau detoksifikasi digital, menjadi semakin populer sebagai cara untuk mengembalikan keseimbangan dan kesehatan mental. 

Salah satu cara efektif untuk melakukan digital detoks adalah dengan kembali ke alam.

Mengapa Digital Detoks Penting

Terlalu banyak waktu di depan layar dapat menyebabkan kelelahan mental, kecemasan, dan bahkan depresi. 

Dengan Digital detoks membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Terlalu banyak duduk dan kurang bergerak karena penggunaan teknologi dapat mempengaruhi kesehatan fisik. 

Berada di alam terbuka mendorong aktivitas fisik seperti berjalan, hiking, atau berenang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Ketergantungan pada media sosial dapat mengurangi interaksi tatap muka dengan orang-orang terdekat. 

Digital detox memungkinkan kita untuk lebih fokus pada hubungan interpersonal yang nyata dan mendalam.                                                               
Manfaat Kembali ke Alam

Alam menawarkan ketenangan dan kedamaian yang sulit ditemukan seperti di perkotaan yang sumpek dan super sibuk.

Mendengarkan suara alam seperti gemericik air atau kicauan burung, dapat memberikan efek menenangkan bagi pikiran.

Ketika berada Berada di alam bebas jauhkan  dari gangguan teknologi.

Dengan menghindari gangguan teknologi dapat merangsang kreativitas dan imajinasi.

Banyak orang menemukan inspirasi baru ketika dengan berada di alam.

Menghabiskan waktu di alam membantu kita lebih menghargai lingkungan dan kelestarian hidup, hal tersebut dapat mendorong perilaku yang lebih ramah lingkungan.

Tips untuk Melakukan Digital Detoks

1.  Mulailah dengan menetapkan waktu tertentu setiap hari untuk menjauh dari perangkat digital. Misalnya, tidak menggunakan ponsel setelah jam 8 malam atau selama akhir pekan.

2. Gantikan waktu yang biasanya dihabiskan di depan layar dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, berolahraga, atau berkebun.

3. Rencanakan liburan atau perjalanan singkat ke tempat-tempat alam yang indah. Camping, hiking, atau hanya berjalan-jalan di taman bisa menjadi cara yang efektif untuk melakukan digital detoks.

4. Gunakan teknologi secara bijak dan terarah. Manfaatkan fitur-fitur seperti mode malam atau aplikasi yang membantu mengatur waktu penggunaan perangkat digital.

Digital detoks dan kembali ke alam adalah cara yang paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan dalam kehidupan kita.

Dengan mengurangi ketergantungan pada perangkat digital dan menghabiskan lebih banyak waktu di alam,  peningkatkan kesehatan mental dan fisik dapat kita peroleh.

Begitu juga dapat memperkuat hubungan sosial, dan menemukan ketenangan serta datangnya berbagai inspirasi.


Mari kita manfaatkan momen ini untuk melakukan digital detox dan kembali ke alam, demi kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih baik.(*)

Suara gemericik air dan bebatuan/dok pribadi
Suara gemericik air dan bebatuan/dok pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun