Mohon tunggu...
Elvanadi
Elvanadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Swasta

Adventure, Mantan Karyawan,Guide, Sopir

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Masjid Tua Sidjoek, Salah Satu Masjid Tertua di Pulau Belitung, Masuk dalam Situs Bersejarah

27 Juli 2024   16:02 Diperbarui: 27 Juli 2024   16:13 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belitung, sebuah pulau yang terkenal dengan pantai-pantai indah dan formasi batu granitnya, juga menyimpan sejarah budaya dan religi yang kaya. Salah satu bukti sejarah tersebut adalah Masjid Al Ikhlas, yang merupakan masjid tertua di Belitung. Terletak di Desa Sijuk Kab Belitung masjid ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di pulau ini.

Pendirian dan Renovasi
Masjid Al Ikhlas didirikan pada tahun 1817 oleh seorang tokoh agama yang dikenal sebagai Tuk Dong.

Masjid ini awalnya dibangun dengan bahan-bahan sederhana, seperti kayu ulin dan atap rumbia. Seiring berjalannya, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi. Namun, upaya untuk mempertahankan keaslian arsitektur tradisional tetap diutamakan, sehingga meskipun mengalami perubahan, nilai historisnya tetap terjaga.

Arsitektur dan Keunikan
Masjid Al Ikhlas memiliki arsitektur yang sederhana namun penuh makna. Dengan desain khas Melayu, masjid ini menampilkan atap limas bertingkat yang dihiasi ukiran-ukiran tradisional. Interior masjid juga mencerminkan kesederhanaan, dengan mimbar kayu yang telah digunakan sejak awal berdirinya masjid. Di sekeliling masjid terdapat pepohonan rindang yang menambah suasana tenang dan damai bagi para jamaah yang datang untuk beribadah.

Peran dalam Masyarakat
Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Al Ikhlas juga berperan penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Belitung. Masjid ini sering digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan, seperti pengajian, majelis taklim, dan perayaan hari-hari besar Islam. Selain itu, masjid ini juga menjadi tempat berkumpulnya warga untuk membahas berbagai masalah sosial dan kemasyarakatan, menjadikannya sebagai pusat komunitas yang vital.

Upaya Pelestarian
Sebagai situs bersejarah, Masjid Al Ikhlas mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Upaya pelestarian dilakukan melalui perawatan rutin dan renovasi yang dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak keaslian bangunan. Pemerintah daerah juga berupaya untuk mempromosikan masjid ini sebagai salah satu destinasi wisata religi, sehingga semakin banyak orang yang mengetahui dan menghargai nilai sejarah dan budaya yang dimilikinya.

Masjid ini bukan hanya sebagai sebuah tempat ibadah, tetapi juga simbol dari perjalanan panjang sejarah Islam di pulau penghasil timah, dengan keindahan arsitekturnya dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat, masjid ini merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga. 

Mengunjungi Masjid Al Ikhlas tidak hanya memberikan pengalaman spiritual, tetapi juga membawa kita lebih dekat dengan sejarah dan budaya Belitung. (*)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun