Mohon tunggu...
Eliza Nelvisari
Eliza Nelvisari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Perkenalkan saya dengan eliza nelvisari,lahir di Medan,anak pertama dari empat bersaudara.Saat ini saya sedang menempuh kuliah semester 3 jurusan Pendidikan Bahasa Arab di salah satu perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Prof.Dr.Hamka.Hobi saya menulis yang bermanfaat menurut saya bisa cerpen,artikel, antologi,cerpen,dll,saya suka memasak masakan manis,asin dll yang bisa menghasilkan duit,berkebun buah buahan,sayur sayuran.Kegiatan saya selain kuliah dan menulis artikel dan cerpen dan sibuk melamar pekerjaan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Telah Hilang

2 Juli 2024   00:00 Diperbarui: 2 Juli 2024   00:09 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    

            Semenjak kejadian mimpi tadi malam sampai sekarang aku tidak bisa melupakan mimpi itu, yang membuat aku jadi teringat kembali peristiwa yang menyedihkan waktu silam.Panggil saja aku Rihana Rasya Zalfa itulah namaku yang sudah tertera dikartu keluarga dan usiaku saat ini telah menginjak 17 tahun dan masih duduk dibangku SMA kelas 2.Setiap pagi aku selalu berjalan kaki menuju kesekolahku karena sekolahku  tidak jauh dari rumahku.Sesampainya di depan ruang kelas tidak sengaja aku berpapasan dengan teman lamaku di waktu SMP dulu Lula namanya dia seperti seperti tidak mengenal ku lagi dan berjalan menyusuri ruang kelas tanpa menyapaku, dan aku pun juga menghiraukannya,lalu aku masuk kekals ku dan meletakkan tas ranselku di dalam laci meja.Dan aku duduk di bangku ku sambil termenung, tak sengaja aku melihat sahabatku di pojok kelas seperti sedang memikirkan sesuatu dan aku lalu menghampirinya dan menyapanya?"Hai....Melati kenapa kamu termenung saja apa ada yang sedang kau pikirkan,tanpa berkata-kata dia langsung menangis terisak isak sehingga tak terasa matanya berbinar-binar dengan menangis tersedu-sedu dia berkata kalau dia sudah 1 bulan tidak menstruasi,dan aku terkejut ,Tanyaku?"Apa kamu sedang hamil Melati....tanya Rihana,jawablah Melati jangan diam saja.Melati terdiam sejenak,dan terkejut.Lalu dia berkata kalau dia bukan sedang hamil.Tapi dia sedang mengidap penyakit Amenorhea yaitu penyakit yang suatu keadaan atau kondisi dimana pada seorang wanita tidak mengalami menstruasi pada masa menstruasi sebagaimana mestinya atau secara sederhana disebut dengan tidak haid pada suatu periode atau masa menstruasi,kata dokter penyakit ini memang tidak berbahaya dan dia akan sesekali akan sembuh dengan sendirinya tapi kalau sering mengalami kondisi seperti ini,kemungkinan akan kesulitan untuk menentukan masa subur,sehingga menjadi lebih sulit untu hamil.Jadi kondisi ini harus dikonsultasikan ke dokter kandungan agar tidak menyebabkan kemandulan.Jadi yang aku sedihkan masalah ini nanti takutnya akan mengalami kemandulan,dan kemungkinan aku akan kesulitan mendapatkan pasangan yang benar-benar tulus menerima aku.Saat ini aku sedang tidak tenang memikirkan persoalan ini,dan jam diding disekolah menunjukkan angka jam 8 pagi dan waktunya kita untuk memulai mata pelajaran yang pertama dan teman-teman juga sudah pada duduk dibangkunya masing-masing.Semua murid-murid dalam kondisi tenang karena sedang menghadapi mata pelajaran matematika,dan aku beranjak menuju meja bealajarku yang tidak jauh dari meja Melati."Setelah pelajaran hari ini usai kami semua murid-murid dipersilahkan untuk pulang kerumah masing-masing."Saat langkah kakiku berjalan keluar kelas dan sambil da,,,,da,,,,da,,,dan melambaikan tanganku kepada teman-teman sekolahku.Lalu aku berjalan di sepanjang jalan sambil menyusuri jakan yang ada dipinggiran trotoar,sesekali aku menatap kekanan dan kekiri pepohonan yang rindang yang sudah tumbuh sejak jaman masa penjajahan belanda atau jepang,dalam hati berkata,,,ahhh,,,itu hanya dugaan ku saja."Tanpa terasa hujan deras turun dari langit yang berselimut kabut pekat, sepertinya sudah diatur sama sang pencipta kalau hari ini akan turun hujan sangat deras dan disertai angin badai."Pantesan saja dari tadi kulihat awan sudah mendung kukira tidak akan turun hujan,ternyata pikiran ku salah,,,malah hujan turun sangat deras serta membasahi sekujur tubuhku sehingga aku basah kuyub."Aku sambil berlalri-lari kebasahan sambil berusaha mencari tempat untuk berteduh.Kulihat pembatas jalan ternyata jalan untuk menuju ke rumah masih jauh beberapa kilometer lagi,ah....keluhku perjalanan kerumah masih jauh dan batinku berkata.'Karena aku ingin cepat pulang langsung saja aku terobos jalanan trotoar ini yang sudah mulai tergenang air hingga semata kaki ku,sesekali aku percikkan air yang mengenang sepatuku sehingga membuat kaos kakiku  basah semua."Tanpa terasa hujan deras akhirnya berhenti juga.'Lalu aku berjalan pelan-pelan menyusuri jalan daerah rumahku yaitu di JL.Amaliun tepatnya di Medan tempat kelahiranku,tidak terasa gang rumahku sudah didepan mata,air yang tergenang di sana sini menciptakan riak riakkecil setiap kali tetes tetes gerimis jatuh di atasnya.Lingkaran-lingkaran yang muncul lalu hilang di permukaan genangan itu bergerak berirama seperti nada lagu dan diberi aba aba.

        Angin dingin bercampur uap gerimis menoyang goyangkan daun jambu kelutuk yang tumbuh di kebun rumahku.Rumpunya yang ngrembuyung karena tanaman itu tumbuh hingga ke akar-akarnya yang ada di dalam tanah hingga  menonjol dipermukaan tanah.Persediaan air yang berlimpah rupanya mampu menyuplai unsur hara yang cukup sehingga batang dan daunnya tumbuh melebihi besarnya pohon jambu air.Sekitar lima belas meter dari tumbuhnya pohon jambu kelutuk ini berdiri dengan kokoh rumah kami.Dirumah yang temboknya bercat warna krem kekuning kuningan yang lama lama berubah menjadi warna kuning yang lembab karena pengaruh cahaya panas dan cuaca itu aku tinggal sejak aku duduk dibangku sekolah dasar.Setelah aku masuk ke ruangan tamu sambil berdiri untuk mencari handuk serta mengeringkan tubuhku yang sudah kebasahan sedari tadi,serta aku berjalan menuju kamarku untuk mengeringkan tubuhku dengan handuk yang aku pegang ditanganku sambil mengelap-ngelap rambutku yang basah.Dan aku melepaskan pakaian seragam sekolahku dan menaruhnya ke keranjang cucian.Setelah aku selesai merapihkan tubuhku dan mengganti pakaian seragam ku dengan baju piyama yang selalu aku kenakan sehari-hari dirumah.lalu aku pergi menuju dapur dan mencari ibuku yang sedang menyiapkan makan siang  kemeja makan.Langsung saja aku bergegas untuk mengambil kursi dan segera duduk untuk menyantap makanan yang sudah disediakan oleh ibuku.Diluar ternyata cuaca masih belum mendukung karena hembusan angin basah menerobos keras papan kayu munggur yang bercelah di sisi kanan rumah.Suaranya berderit mengganggu pendengaran.Hawanya menusuk tulang dan hembusannya membuat berdiri bulu romaku di sekujur tubuh.Brrrrr.....dingin...sambil merinding,kata ku."Tiba-tiba saja suara ponselku yang terletak  di atas meja tv berbunyi...kriiiiiiiinnggg....suaranya membuat penedengaranku terganggu.Lalu aku berjalan dengan teburu buru agar aku dapat meraih ponselku yang berbunyi berulang kali.Lalu aku jawab suara yang ada disebarang sana....iya...halo....siapa ini?"Tanyaku...ini dengan Rihana...tanyanya....lalu kujawab iya dengan saya sendiri....maaf Rihana saya dengan orang tuanya Melati mau memberitahukan kalau Melati siang ini mengalami kecelakaan mobil dan meninggal ditempat kejadian,sewaktu dibawa kerumah sakit ,nyawanya sudah tidak bisa tertolong.Kami hanya ingin menyampaikan berita ini kepada Rihana agar di umumkan kesekolahnya besok hari."Tanpa bisa berkata kata dan gugup sambil menangis histeris....dan Rihana terjatuh tergeletak pinsan di lantai begitu saja serta membuat ponselnya terjatuh."Suara ibunya Melati diseberang sana....masih saja berteriak teriak panggil panggil Rihana...haloooo....Rihana kamu masih pegang ponselmu kan.Tiba- tiba terdengar suara tulalit....tulalit....ttiiiiiittt.Ibunya rihana beralri lari menghampiri rihana dengan cemas dan panik dan memanggil adiknya Rihana agar membantunya untuk menuntun Rihana kekamar untuk  menidurinya di tempat tidur.Sudah sekian lama aku tertidur karena pinsan akhirnya aku terbangun dan sambil meneteskan air mata yang tiada henti...baru saja aku berbicara sebentar,sewaktu disekolah tadi siang sekarang sahabatku Melati yang banyak meninggalkan kenangan itu telah tiada dengan cara yang cukup tragis.Saat ini yang selalu sabar menghadapi aku setiap kali aku sedang curhat padanya tentang kekasihku yang jauh berada diluar negeri.

              "Setelah beberapa bulan meninggalnya sahabatku Melati....aku jadi merasa kesepian dan sendirian.Dengan air mata yang berlinang jika sedang mengingatnya,ku tenangkan perasaan ku.Lalu aku broadcast ke teman teman SMA ku termasuk sahabatku juga Lula dan teman teman sekolahku lainnya.Dan aku mulai bercerita di broadcast ku tentang meninggalnya sahabatku Melati aku masih tidak percaya hingga saat ini kalau sahabatku sudah pergi meninggalkanku duluan dari dunia ini.Dengan tubuh terbujur kaku diselimuti kain berwarna putih dengan wajah yang pucat pasi aku tidak sanggup memandang wajah sahabatku itu...Ya Allah...Aku sungguh tak menyangka kalau itu adalah hari terakhir berbicara dengannya.Sahabatku yang akan hendak pulang kerumah sewaktu sekolah dengan berjalan kaki,tiba tiba di saat akan hendak menyebrang jalan di tabrak oleh mobil truk pembawa minuman air mineral dan sahabatku itu diseret hingga sampai 100 meter dari jalan hingga masuk kedalam kolong mobil truk dengan tubuh yang sudah hancur karena terlindas truk sehingga kepalanya mengeluarkan darah yang bercucur membasahi wajahnya,kata saksi yang melihat peristiwa naas tersebut.Hingga saat ini aku masih sulit percaya kenapa sahabatku pergi begitu cepat, tapi itulah kenyataan yang harus diterima dengan lapang dada .Tuhan tahu apa yang terbaik untuk Melati dan mungkin itulah yang terbaik buat sahabat tercinta.

            Melati adalah sesosok pendiam dan pemalu itu,kini hanya tinggal kenangan,sosok yang sulit untuk dilupakan,namamu akan selalu dihatiku sahabat,dan kau tetap jadi sahabatku hingga saatnya nanti kita dipertemukan di alam yang sama.Begitu banyak kenangan indah saat bersamanya,seseorang yang tak pernah marah pada diriku,hingga terbujur kaku pun dia masih tersenyum"Subhanaallah."Selamat jalan sahabatku.peluk dia,jaga dia,dan terima dirinya disisimu Ya Allah,,,Ammmiiiiiinnn Ya rabbal alamin.

Catatan:

Jaga dan sayangilah sahabat/orang orang yang kalian sayangi selagi dia masih bersamamu,karena tanpanya kalian akan merasa kehilangan jika dia sudah tiada dan menghembuskan nafasnya yang terakhir.

oleh:zahrotul

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun