Akuntabilitas: Menetapkan indikator kinerja dan mengukur pencapaian tujuan secara berkala. Akuntabilitas dapat diwujudkan melalui pengukuran dan pengawasan kinerja guru dan siswa, serta pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. Sangat penting untuk memiliki proses pengambilan keputusan yang akuntabel, termasuk dalam alokasi dana dan penentuan kebijakan pendidikan. Ini membantu memastikan bahwa keputusan yang dibuat berdasarkan pada kepentingan terbaik siswa dan komunitas pendidikan.
Manajemen Risiko: Mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko yang mungkin mempengaruhi pencapaian tujuan. Setiap unit pendidikan perlu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang terkait dengan operasional. Hal ini termasuk risiko finansial, reputasi, dan keamanan, serta risiko-risiko yang berkaitan dengan perubahan regulasi atau kebijakan pendidikan.
Kualitas: Layanan pendidikan harus berkualitas tinggi, mengakomodir kebutuhan akademis dan pendampingan serta pengembangan talenta siswa dan memenuhi kebutuhan semua siswa. Sebagai contoh: pelayanan akademik yang berkualitas, pendampingan dari semua guru dan BK, dan ketersediaan pilihan ekstrakurikuler yang beragam baik seni maupun olahraga.
Berkarakter dan berciri khas: Layanan pendidikan harus berkarakter kuat dan berciri khas. dalam sekolah Marsudirini berciri khas persaudaraan, cinta kasih dan kepedulian yang didasari karakter baik Santo Fransiskus dan Ibu Magdalena Daemen.
Sistem Informasi Manajemen: Sistem informasi manajemen merupakan aspek penting dalam penerapan tata kelola. Dalam pendidikan, sistem informasi manajemen dapat diwujudkan melalui pengelolaan data, pengelolaan informasi, dan pengelolaan komunikasi misalnya penggunaan platform agenda sekolah untuk berkomunikasi dengan siswa maupun orang tua, e-learning, dan laporan hasil belajar siswa.
Efisiensi dan efektivitas: Layanan pendidikan harus dikelola secara efisien dan efektif untuk memastikan bahwa sumber daya yang tersedia digunakan sebaik mungkin. Dalam bidang pendidikan efisiensi penggunaan sumber daya dapat diwujudkan melalui pengelolaan sumber daya alam, pengelolaan sumber daya manusia, dan pengelolaan sumber daya teknis.
Partisipasi Pemangku Kepentingan: Sekolah perlu melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua, guru, staf administrasi, dan masyarakat lokal, dalam proses pengambilan keputusan penting dan membantu memastikan bahwa kebijakan dan program yang dilaksanakan mencerminkan kebutuhan dan harapan mereka.
3. Tata Kelola Sekolah yang Efektif untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Tata kelola yang baik merupakan pondasi penting bagi lembaga pendidikan, termasuk sekolah Marsudirini. Berikut adalah beberapa langkah kunci dalam menciptakan tata kelola sekolah yang efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan:
- Penetapan Visi, Misi, dan Tujuan yang Jelas:
Sekolah Marsudirini memiliki pandangan yang kuat tentang arah pendidikan yang diinginkan. Visi, misi, dan tujuan yang jelas akan membimbing pengambilan keputusan dan mengarahkan upaya dalam peningkatan mutu pendidikan.