Mohon tunggu...
Elizabeth Shepherd Simbolon
Elizabeth Shepherd Simbolon Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa fakultas Hukum Universitas Diponegoro

Memiliki hobi menari dan tertarik pada isu-isu sosial,politik, pendidikan, hukum dan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kontroversi Laga Indonesia Vs Bahrain, Protes, Hack Peta Digital, dan Ketegangan AFC

15 Oktober 2024   12:25 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:44 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     

  Pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia dan Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 baru-baru ini memicu gelombang protes besar di kalangan suporter Indonesia. 

Pertandingan yang berakhir imbang 2-2 itu memunculkan kontroversi terkait keputusan-keputusan wasit Ahmed Al-Kaf, yang dinilai berat sebelah dan tidak adil. Gol Bahrain di menit ke-99 menimbulkan spekulasi kecurangan dan memancing respons keras dari publik hingga menyebar ke ranah digital.

Protes Terhadap Wasit dan Timnas Bahrain

Keputusan wasit dalam pertandingan ini menjadi sorotan utama setelah ia memberikan waktu tambahan yang sangat panjang, memungkinkan Bahrain menyamakan skor di detik-detik akhir.

 PSSI mengajukan protes resmi kepada AFC, menyatakan bahwa kepemimpinan wasit tidak memadai dan merugikan Timnas Garuda. Ketidakpuasan juga menyebar di media sosial, dengan ribuan komentar negatif membanjiri akun Instagram dan Twitter milik wasit Ahmed Al-Kaf.

Akun media sosial Al-Kaf dilaporkan sempat menghilang akibat serangan komentar masif dari suporter Indonesia. Mereka tidak hanya memprotes hasil pertandingan tetapi juga menuntut evaluasi terhadap kepemimpinan wasit dalam laga tersebut. Beberapa tagar seperti #AFCMafia dan #JusticeForIndonesia pun sempat menjadi trending di Twitter.

Vandalisme Digital di Google Maps Bahrain

Frustrasi suporter juga meluas ke ranah yang tidak terduga yaitu Google Maps. Sejumlah pengguna melakukan vandalisme digital dengan mengganti nama tempat dan lokasi di Bahrain dengan sindiran seperti "AFC Mafia." 

Puluhan lokasi populer di Bahrain mendadak mendapat ulasan negatif dan rating rendah, sebagai bentuk protes atas keputusan kontroversial dalam pertandingan. 

Ini bukan pertama kalinya aksi serupa terjadi di dunia olahraga, tetapi serangan seperti ini membawa kekhawatiran bahwa tindakan vandalistik dapat merusak reputasi bangsa di mata internasional.

Respons PSSI dan AFC

PSSI telah meminta AFC untuk menyelidiki insiden tersebut dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang. Meski demikian, hingga kini AFC belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini. 

Situasi ini menambah ketegangan antara federasi sepak bola Indonesia dan AFC, serta memicu spekulasi di kalangan pengamat bahwa mungkin ada bias atau ketidaktepatan dalam kepemimpinan wasit dari Timur Tengah.

Dampak Sosial dan Internasional

Beberapa pengamat mengingatkan bahwa aksi vandalisme digital tidak hanya membawa konsekuensi negatif bagi citra bangsa, tetapi juga berpotensi mempersulit hubungan diplomatik dan internasional. 

Meski demikian, suporter berharap bahwa insiden ini dapat menjadi titik balik untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan wasit dalam pertandingan internasional yang melibatkan Timnas Indonesia.

Publik dan suporter kini menantikan langkah serius dari AFC untuk menyelidiki dugaan ketidakadilan dalam pertandingan tersebut. Selain itu, banyak pihak berharap bahwa evaluasi menyeluruh terhadap sistem perwasitan bisa menjadi prioritas agar tidak ada lagi kejadian serupa yang merugikan tim nasional di masa depan.

 Harapan untuk Timnas Indonesia

Di tengah kontroversi ini, semangat dan dukungan publik terhadap Timnas Indonesia tetap tinggi. Suporter menaruh harapan besar agar Tim Garuda bisa tampil lebih baik dan mengamankan posisi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, meski harus menghadapi tantangan baik di lapangan maupun di luar lapangan.

Kasus ini menunjukkan betapa besar antusiasme masyarakat Indonesia terhadap sepak bola dan pentingnya transparansi dalam olahraga. Ke depan, penyelenggara kompetisi dan federasi sepak bola internasional diharapkan bisa lebih profesional dan memastikan keadilan dalam setiap pertandingan yang digelar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun