Mohon tunggu...
Elizabeth MeylianaTambunan
Elizabeth MeylianaTambunan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY 2022

Beyond Imagination

Selanjutnya

Tutup

Film

Pengaruh Diversitas Genre dalam Karya Animasi

16 Oktober 2024   21:07 Diperbarui: 16 Oktober 2024   21:32 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai film animasi. Foto: Geekly Chic/Pinterest.

Dalam konsumsi film animasi, genre akan membentuk ekspektasi penonton dalam film. Ketika melihat sinopsis "Canvas" di Netflix, kita sebagai calon penonton pastinya berekspektasi bahwa film tersebut akan membuat kita sedih, bahkan menangis karena cerita kehilangan yang mungkin relate bagi beberapa orang.

Junji Ito Maniac: Japanese Tales of the Macabre (2023)

Salah satu adegan di episode
Salah satu adegan di episode "Hanging Balloon" dalam "Junji Ito Maniac: Japanese Tales of the Macabre" (2023). Foto: IMDb.
Animasi yang satu ini adalah serial animasi Jepang yang lahir dari pikiran maestro manga horor, Junji Ito. Serial orisinal Netflix ini menghadirkan 20 pilihan mahakarya Junji Ito dan terdiri dari 12 episode yang masing-masing episodenya adalah kisah-kisah paling aneh, mengganggu, dan menakutkan.

Mengusung genre horor, serial ini mencoba untuk memberikan pengalaman menonton yang mencekam. Konsep dan cerita yang ditawarkan dalam serial ini memiliki plot yang aneh, namun memiliki makna mendalam. Karakter dalam setiap episodenya pun dibuat memiliki pengalaman yang aneh dan mengerikan.

Visual dan gaya animasi yang diberikan juga berbeda dibandingkan animasi dengan genre lainnya. Dengan genre horor, "Junji Ito Maniac: Japanese Tales of the Macabre" memberikan visual yang menakutkan dan disturbing.

Music scoring dan jumpscare yang muncul juga sukses membuat penonton kaget dan tegang. Seperti yang kita ketahui, visual dalam film horor biasanya tidak cukup untuk membuat kita kaget. Hadirnya backsound yang intens mendukung kengerian yang ditampilkan dalam "Junji Ito Maniac: Japanese Tales of the Macabre".

Serial ini pun pastinya tidak dibuat untuk anak-anak, tetapi untuk orang-orang yang menyukai anime Jepang dan menggemari karya-karya manga Junji Ito sendiri. Untuk itu, dalam pemasarannya, serial ini ditayangkan dan dipromosikan oleh Netflix untuk menjangkau lebih banyak penonton.

Genre horor juga memengaruhi bagaimana orang-orang dapat menikmati tontonan mereka. Pengalaman menonton yang didapatkan dari genre horor tentunya berbeda dengan menonton genre lain. Menonton "Junji Ito Maniac: Japanese Tales of the Macabre" akan meninggalkan kesan yang unik dan tidak biasa, terutama bagi newbie dalam anime Jepang.

 

Ultraman: Rising (2024)

Salah satu adegan dalam
Salah satu adegan dalam "Ultraman: Rising" (2024). Foto: IMDb.
"Ultraman: Rising" adalah film animasi yang dirilis Netflix pada Juni 2024 lalu. Film ini menceritakan tentang Kenji "Ken" Sato, seorang pemain bisbol superstar yang kembali ke Jepang untuk menjadi pahlawan dengan jubah Ultraman. 

Namun, dia terpaksa membesarkan monster kaiju yang baru lahir, keturunan musuh terbesarnya, sebagai anaknya sendiri. Sato juga harus menghadapi hubungannya dengan ayahnya yang terasing dan rencana Pasukan Pertahanan Kaiju.

Animasi dengan genre superhero dan action seperti "Ultraman: Rising" menggunakan aksi yang cepat, efek visual yang spektakuler, dan cerita tentang pahlawan yang menyelamatkan dunia. Teknik animasi yang digunakan pun terkesan sulit dan lebih menonjolkan aspek yang membuat film menjadi lebih nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun