Mohon tunggu...
Eli Yulianti
Eli Yulianti Mohon Tunggu... Administrasi - Hi

Eli yulianti

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dua Perempuan yang Berpisah dari Orang Tuanya

23 Februari 2021   08:37 Diperbarui: 23 Februari 2021   08:50 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak lama dari itu Tante Sus pamit untuk pulang dan menemui Cesi dirumahnya. Begitu sampai dirumah Tante Sus begitu cepat memeluk Cesi dengan raut muka sedih. Cesi bertanya dengan keluguannya “Kenapa Tante Sus terlihat sedih?” Tante Sus menjawab “Tidak kenapa-kenapa sayang (Tante Sus memikirkan perkataan Ibu Ratna dan berfikir jika Cesi mengetahui perkataan ibunya, pasti Cesi tidak akan bisa menerima dan membenci ibunya, karena Cesi pasti bertanya-tanya kenapa Ibu Ratna tidak mau mengurus Cesi, lebih baik Tante Sus tidak berbicara, dan fokus untuk mengurus Cesi menjadi anak yang baik dan sukses)”

13 tahun kemudian, Tante Sus berhasil menjadikan Cesi sebagai anak yang baik, pintar dan penurut. Saat ini Cesi duduk di kelas XII SMA, Cesi sekolah di SMA BUMI BHAKTI. Pada saat itu sudah waktunya sekolah menerima siswa-siswi baru, kebetulan Celine anak dari Ibu Ratna dan Bapak Ganjar disekolahkan di sekolah yang sama yaitu SMA BUMI BHAKTI. Beberapa bulan berjalan, ada waktu dimana Celine sedang berjalan di jajaran depan kelas XII sambil ngobrol bersama teman-temannya, Celine mempunyai mata yang cantik tetapi terlihat songong, kemudian Cesi melihat Celine dan kebetulam Celine pun melihat Cesi, dan Cesi merasa kesal dan jijik akan tingkah Celine karena ketawa-ketawa tidak jelas, dan raut matanya yang terlihat begitu songong. Cesi ngegibah bareng teman-temannya membicarakan tentang Celine si adik kelas.

Keesokan harinya Celine dan Cesi berpapasan jalan tidak saling menatap dan akhirnya mereka menyenggol bahu. Cesi langsung menatap Celine dengan tatapan tajam dan Celine langsung meminta maaf kepada Cesi meskipun tidak sepenuhnya salah Celine “Maaf Ka tidak sengaja soalnya tadi tidak liat”. Celine takut karena masih adik kelas dan tidak berani untuk menantang. Cesi pun mendelik karena memang tidak suka kepada Celine.

Dua hari kemudian, di pagi hari Cesi dan Celine sama-sama baru sampai di sekolah, mereka bertemu dan Celine melihat dan menatap Cesi dengan tatapan biasa aja. Cesi berfikir itu orang ngapain lihat-lihat, lihatnya juga gitu lagi kayak yang tidak suka. Cesi langsung menghampiri Celine dan bertanya sambil ngegas “Maksud Lo lihat-lihat apa? Biasa aja dong lihatnya kayak yang ga pernah lihat orang cantik aja” Celine menjawab “Ngga Ka maaf” Cesi langsung pergi karena takut. Cesi makin Tidak suka sama tingkah Celine, setiap kali mereka berpapasan Cesi pasti ngedelik matanya, begitupun Celine membicarakan Cesi bersama teman-temannya kalo Cesi beda dari yang lain, kaka kelas lain biasa aja sedangkan Cesi begitu. Setiap kali mereka ketemu pasti mereka matanya selalu mendelik satu sama lain.

Memasuki semester terakhir, Ibu Ratna bercerita kepada Celine bahwa dia mempunyai kakak tapi beda ayah, Ibu Ratna menceritakan semuanya karena Celine sangat ingin tahu. Ekspresi Celine kaget dan tidak terima bahwa Cesi adalah kakaknya. Selang waktu 2 hari Cesi sangat penasaran kemana orang tuanya, kenapa Tante Sus yang mengurus dari kecil hingga sekarang, Tante Sus menceritakan semuanya dan memjnta maaf kepada Cesi bahwa Tante Sus tidak bermaksud buat menyembunyikan latar belakang Cesi. Saaat Cesi tau kalau Celine itu adiknya, Cesi sangat tidak terima dan pergi kekamar untuk merenung.

Seminggu kemudian Cesi dan Celine mulai bisa menerima satu sama lain dan mereka dipertemukan dirumah Tante Sus, semuanya menangis ketika melihat keluarga mereka bersatu meskipun tanpa Ayah Bima. Ibu Ratna sangat berterimakasih kepada Tante Sus dan tidak akan pernah melupakan Tante Sus yang sudah mengasihi Cesi. Mereka semua berkumpul dirumah Tante Sus, ketika malam tiba mereka semua pulang ke bandung dan berbahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun