Mohon tunggu...
Eliyas Yahya
Eliyas Yahya Mohon Tunggu... Petani - Rakyat Indonesia

Citizen Reporter, aktif sebagai Pengampu di anakindonesiapandai.com , penulis lepas di beberapa media.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Dakwah Sunan Ampel di Surabaya

4 Juli 2021   16:49 Diperbarui: 4 Juli 2021   20:27 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dari Kompas.com 

Sunan Ampel adalah putra dari Syeh Ibrahim as-samarqandi beliau dari Champa, beliau diberi kewenangan memimpin di Surabaya oleh Prabu Brawijaya V yang saat itu menjabat sebagai Raja Majapahit. 

Dalam buku Atlas Wali Songo (2016) yang ditulis Pak Agus Sunyoto, Sunan Ampel menjabat sebagai penguasa Surabaya menggantikan penguasa sebelumnya, Arya Lembu Sura meninggal (Hlm. 197).

Beliau yang memiliki nama Asli Raden Rahmatullah atau yang terkenal Raden Rahmat ini memiliki cara dakwah yang Khas untuk merangkul masyarakat Surabaya agar tertarik dan masuk Islam. 

Dakwah Moh Limo yang terkenal buatan Sunan Ampel ini berhasil membuat rakyat Surabaya dan sekitarnya masuk Islam.

Ini adalah isi dari Moh Limo : 

1. Moh Maen (tidak berjudi)

2. Moh Madon (Tidak bermain perempuan, hubungan sex bebas)

3. Moh Minum (tidak mabuk/minum-minuman keras)

4. Moh Maling (tidak mencuri)

5. Moh Madat (tidak menghisap ganja atau sejenisnya)

Selain Moh Limo, dakwah beliau yang terkenal dan menjadi legenda di kampung-kampung Surabaya adalah: 

"Ketika Sunan Ampel keliling, beliau melihat ada orang yang sedang bermain sabung ayam, dan kampung tersebut adalah kampung yang suka judi dengan cara sabung ayam, beliau menyodorkan ayam jago yang kuat, tidak pernah kalah,

Para penjudi merasa heran dan bertanya kepada beliau apa rahasianya, beliau menjawab, itu karena kita selalu melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi apa yang dilarangnya, judi ayam ini adalah salah satu larangan Allah SWT maka tinggalkanlah. Kerena melihat karomah beliau yang memiliki ayam yang kuat para penjudi bertaubat dan banyak yang memeluk Agama Islam. "

cerita ini menjadi legenda di Surabaya, saya mendapat kisah ini dari takmir Mushola daerah kapas jaya, Surabaya.

dakwah Sunan Ampel yang merangkul kultur budaya saat itu adalah kunci menyebarnya Islam di Surabaya,beliau tidak langsung melarang atau memerangi kaum non muslim saat itu tetapi dakwah dengan 'bil hikmah' dengan kebaikan dan Akhlakul Karimah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun