“Benarkah?” Anjani tak yakin. Yang dia ingat, dia dipaksa temannya
untuk mengikuti pengajian dirumah seorang kenalan. Beberapa kali dia
menghindar karena dirasa ada yang ganjil hingga dia mendapat teror melalui
telefon dan pesan singkat ‘Berlari atau mati’. Beberapa orang menculiknya ke
sebuah tempat jauh dari pemukiman. Anjani berontak, dan berhasil meloloskan
diri. Lalu tak sadarkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!