Mohon tunggu...
Eliyah Liya
Eliyah Liya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca adalah sebuah hobi. Tidak senang bertele-tele namun menikmati segala kerumitan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Pasangan Suami Istri yang Mendadak Kaya di Zaman Nabi Musa

11 Agustus 2023   10:52 Diperbarui: 11 Agustus 2023   11:03 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Google (Sabumi)

Kemudian suaminya menyetujui saran tersebut. Setiap harta yang dimiliki digunakan untuk membantu orang yang sedang kesulitan, sampai membangun tempat singgah untuk para musafir.

Selama berbulan-bulan, mereka terus disibukkan dengan melayani dan memuliakan para musafir yang berdatangan. Satu tahun berlalu, kehidupan sepasang suami istri itu tetap kaya, seolah mereka lupa dengan tenggat waktu yang telah Allah berikan. Melihat hal itu Nabi Musa juga merasa heran dan bertanya kepada Allah Swt., "Ya Tuhanku, Engkau telah menetapkan syarat kepada mereka hanya satu tahun. Sekarang, sudah lewat satu tahun tetapi mereka tetap hidup kaya?"

Allah Swt., berfirman, "Wahai Musa, Aku membuka satu pintu di antara pintu-pintu rezeki kepada keluarga tersebut, lalu mereka membuka tujuh pintu untuk membantu hamba-hamba-Ku. Wahai Musa! Aku merasa malu kepada mereka. Wahai Musa! Apakah mungkin hamba-Ku lebih dermawan dari-Ku."

Kisah ini memberikan pelajaran bahwa sejatinya apa yang kita tanam, maka itu yang akan kita tuai. Selain itu, keikhlasan dalam bersedekah akan membuat hidup menjadi lebih berkah. Dalam kisah ini, seakan kita juga diberi peringatan bahwa harta yang kita miliki adalah titipan dan ada hak orang lain di dalamnya, maka pergunakanlah dengan sebaik-baiknya. Semua harta adalah fana, yang abadi adalah ketaatan dan amal kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun