Salah satu manusia mulia di antara Rasulullah adalah sahabat-sahabat Rasul. Selain hidup pada zaman Rasulullah, keberadaannya juga membantu Rasulullah dalam menunaikan risalah dan membuktikan ketaatan serta kecintaan mereka kepada Allah Swt. Kehadiran dan sejarah sahabat Rasulullah juga menjadi bukti bagaimana gigihnya Rasulullah dalam memperjuangkan agama Islam pada zaman tersebut.
Orang-orang yang terdahulu (para sahabat Rasulullah) selain mulia di mata Rasulullah, juga mendapat kemuliaan dari Allah Swt.. Allah Swt., berfirman dalam surah At-Taubah ayat 100, yang artinya "Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar."
Dalam hal ini jelas adanya bahwa meneladani kisah sahabat Rasulullah akan membuat kita, umat sekarang mendapatkan pelajaran yang berharga, salah satunya meningkatkan keimanan kepada Allah Swt. Salah satu generasi terdahulu yang masuk Islam adalah sahabat Rasulullah bernama Thalhah bin Ubaidillah melalui perantara Abu Bakar Sidiq.
Thalhah bin Ubaidillah dilahirkan di pusat wilayah Hijaz. Ia mempunyai tubuh yang kuat dan kokoh. Ia adalah sosok yang sangat dermawan, tangannya senantiasa memberikan bantuan. Pada saat keislaman Thalhah diketahui orang kafir Quraisy, mereka pun menyuruh Nufail bin Khuwailid (jagoan Quraisy) untuk menyiksa Thalhah dan Abu Bakar.Â
Mereka berdua ditangkap dan diikat dalam satu tambang. Â Thalhah juga mengalami siksaan dari ibu dan saudaranya sendiri; tangan Thalhah diikat pada lehernya kemudian dia diarak mengelilingi Kota Mekah. Walaupun mendapatkan siksaan dari orang Quraisy, ibu, dan saudaranya, ia tetap sabar dan teguh dalam beriman kepada Allah Swt.
Thalhah selalu berjuang bersama Rasulullah. Ia tidak hanya berjihad di jalan Allah dengan jiwanya, namun ia juga berjihad dengan hartanya. Ia telah menginfakkan hartanya dalam jumlah yang sangat banyak untuk keperluan kaum muslimin. Pada perang Tabuk, ketika kaum muslimin berada dalam kesulitan, Thalhah berada dalam barisan terdepan dari pasukan kaum muslimin. Ia berjihad dengan dirinya dan berinfak dengan hartanya.
Thalhah adalah seorang pengusaha yang sukses. Perniagaannya menghasilkan banyak harta yang mampu mencukupi kebutuhan keluarganya dan kebutuhan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Ia juga tidak lupa menginfakkan hartanya untuk membela agama baik dalam keadaan susah maupun senang. Ia masuk ke dalam tokoh sahabat yang kaya raya, yang menjadi contoh dalam kedermawanannya. Segala perjuangannya ia abdikan untuk agama Islam.
Setelah wafatnya Rasulullah pada masa Khulafaur Rasyidin. Thalhah selalu turut serta dalam mengurus masyarakat, mengarahkan pasukan untuk berdakwah, dan berjuang fi sabilillah, mengumpulkan zakat dan menyalurkannya, serta memberikan pendapatannya. Setelah wafatnya Abu Bakar dan Umar, kondisi kehidupan kaum muslimin menjadi sangat kacau.Â
Pada saat itu kerusuhan telah terjadi akibat fitnah, sehingga Khalifah Utsman bin Affan pun terbunuh. Setelah terbunuhnya Utsman, Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi Khalifah. Saat itu orang-orang munafik terus menebar fitnah dan hasutan, mereka mengadu domba umat Islam sehingga terjadilah peperangan yang dinamakan perang Jamal.
Dalam perang tersebut banyak korban berjatuhan. Khalifah Ali menangis dan menghentikan peperangan meskipun saat itu dalam keadaan menang. Khalifah Ali meminta Thalhah dan Zubair hadir untuk melakukan perdamaian. Ali mengingatkan Thalhah dan Zubair berbagai hal termasuk sabda-sabda Rasulullah tentang mereka bertiga.Â