Salah satu bulan dalam hijriah yang memiliki keistimewaan adalah bulan Dzulhijjah. Dzulhijjah disebut banyak keutamaan karena banyak ibadah sunnah yang bisa dikerjakan oleh kaum muslimin. Selain itu, hal yang membuat istimewa bulan ini karena banyak peristiwa yang terjadi, salah satunya seperti: diampuninya Nabi Adam dan Siti Hawa yang dikeluarkan dari surga akibat buah kuldi, Allah Swt., memerintahkan Nabi Ibrahim untuk membangun Ka'bah, Seruan ibadah haji, peristiwa Nabi Yunus, dan peristiwa luar biasa lainnya. Mengapa dinamakan bulan Dzulhijjah? Karena pada bulan ini umat muslim menunaikan ibadah haji.
Hadirnya bulan Dzulhijjah bukan sekadar agar kaum muslimin mengingat sejarah luar biasa yang terjadi pada bulan tersebut. Lebih dari itu, bulan ini kemudian menjadi ajang untuk fastabiqul khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan), salah satunya meningkatkan ibadah dan kedekatan kepada Allah Swt. Pada bulan ini terdapat waktu tertentu untuk melaksanakan amalan istimewa. Seruan ini sejalan dengan surah Al-Fajr ayat 2, "Dan demi malam-malam yang sepuluh." Pada ayat ini menegaskan bahwa amalan istimewa juga tertera pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Tak lepas dari itu, ayat tersebut kemudian dikuatkan oleh sabda Rasulullah dalam hadis Riwayat At-Tirmidzi,"Rasulullah saw bersabda, 'Tiada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini." (HR. At-Tirmidzi). Dalam hal ini, seringkali kita sebagai umat muslim tertinggal dari keistimewaan bulan Dzulhijjah. Itulah kenapa penting mengetahui keutamaannya agar semangat berburu pahala di bulan Dzulhijjah.
Ada banyak amalan-amalan yang bisa kita kerjakan pada bulan istimewa ini. Salah satunya puasa Tarwiyah. Dalam bahasa Arab, Tarwiyah memiliki arti proses berpikir. Hal ini sejalan dengan sejarah terkait kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yang mana Nabi Ibrahim sedang berpikir dan merenung tentang perintah Allah Swt., mengenai penyembelihan putranya. Puasa sunnah Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah yang jatuh pada tanggal 8 di bulan Dzulhijjah atau  bertepatan pada 26 Juni 2023. Selain untuk mengenang kisah Nabi Ibrahim, melatih diri dari hawa nafsu, mengikuti sunnah Rasulullah, umat muslim juga akan mendapatkan keutamaannya, salah satunya bagaikan puasa satu tahun penuh. Keutamaan ini dijelaskan dalam hadis Riwayat Ali Al-Muhairi, "Barangsiapa berpuasa sepuluh hari, maka untuk setiap harinya adalah sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun." (HR. Ali Al-Muhairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).
Setelah puasa Tarwiyah, umat muslim akan bertemu dengan puasa Arafah yang bisa dikerjakan setelah puasa Tarwiyah ditunaikan. Meskipun puasa ini tidak wajib, tapi dengan keutamaan-keutamaan dan pahala yang Allah berikan, menambah semangat kaum muslimin untuk menyambut dan menjalankan ibadah puasa pada bulan tersebut.
Amalan-amalan yang lain selain berpuasa, salah satunya yakni:
1. Perbanyak dzikir kepada Allah Swt.,
Rasulullah saw bersabda, "Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil takbir, tahmid." (HR. Ahmad). Memperbanyak dzikir kepada Allah Swt., tidak harus di masjid, kita bisa melakukan hal tersebut di rumah, bahkan di sepanjang jalan saat bepergian. Inilah salah satu amalan yang cukup ringan namun masih banyak terlupakan.
2. Berhaji dan Umrah
Melaksanakan ibadah haji sama dengan menjalankan rukun Islam yang ke lima. Namun, rukun Islam ini hanya bisa dilaksanakan bagi orang-orang yang mampu. Salah satu bulan terbaik untuk menjalankan ibadah haji adalah di bulan Dzulhijjah. Anjuran untuk melaksanakan ibadah haji juga tercantum dalam Al-Quran surah Ali-Imran ayat 97, yang artinya "(Diantara kewajiban manusia terhadap Allah Swt., adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam."