Islam adalah agama yang mengatur segala aktivitas manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi. Coba kita ingat-ingat, aktivitas apa yang tidak diatur dalam Islam? Mulai dari doa bangun tidur, bercermin, memakai pakaian, keluar rumah, bekerja, perjalanan jauh, makan, minum, dan lain sebagainya semua diatur dalam Islam. Dalam hal makanan, mulai dari berdoa, cara makan yang tidak boleh berdiri, dan cara menghargai makanan.
Banyak orang yang ketika tidak senang dengan makanan yang sudah dihidangkan, seringkali mengeluarkan kalimat celaan untuk makanan tersebut. Coba ingat-ingat, apakah kita juga salah satu orang yang pernah mencela makanan? Seperti: "Makanannya keasinan, tidak enak!", "Makanan ko seperti itu?", dan kalimat lainnya.
Lucunya, ketika makanan tersebut dicela, tetapi kita tetap memakannya. Kadang-kadang kita sering lupa akan hal ini; lupa menghargai makanan, lupa menghargai orang yang sudah menyiapkan makanan tersebut, dan lupa cara bersyukur. Jangan sampai kita menjadi orang yang kufur nikmat.
Ditegaskan dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, "Nabi Muhammad tidak pernah sama sekali menghina dan mencela semua jenis makanan. Apabila beliau suka, beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya." (HR. Bukhari Muslim).
Baca juga:Â Pancing Rezeki dengan Sedekah
Ini adalah salah satu hadis yang menunjukkan betapa mulianya akhlak Rasulullah, sekalipun itu pada makanan. Mana yang katanya mengaku umat Rasul, tetapi tidak menjadikan ia sebagai teladan? Rasulullah saja tidak pernah mencela makanan. Beliau lebih memilih untuk meninggalkan makanan tersebut jika tidak suka.
Mengapa mencela makanan disebut kufur nikmat? Karena pada saat kita mencelanya, kita merasa tidak butuh dengan makanan tersebut, kita ingin makanan yang lebih enak dari itu. Padahal, di luar sana, di daerah yang mungkin tidak terjamah oleh kita, ada ribuan orang yang kelaparan dan memakan makanan sisa.
Bersyukurlah, maka Allah akan menambah nikmat tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 7, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS. Ibrahim ayat 7).
Bersyukur, ya! Masih banyak di luaran sana yang tidak seberuntung kita. Selain bersyukur, jangan lupa untuk memberi, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H